PORTAL MAJALENGKA - Sebelum menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati bertemu Nabi Khidir.
Portal Majalengka akan memberikan kisah keberhasilan Sunan Gunung Jati bertemu dengan Nabi Khidir dan Kesuksesan dalam memimpin kesultanan Cirebon dari Naskah Mertasinga.
Dalam kedudukannya sebagai penguasa Cirebon, Sunan Gunung Jati dengan nama Syarif Hidayatullah bergelar Susuhunan Cirebon atau Susuhunan Jati atau Sinuhun Purba.
Baca Juga: KISAH Sunan Gunung Jati Cucu Prabu Siliwangi Membangun Kesultanan Cirebon
Ia bersemayam di Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana.
Penobatan Syarif Hidayatullah didukung pula oleh para kepala wilayah pesisir utara dan dikukuhkan oleh dewan wali yang dipimpin oleh Sunan Ampel.
Para wali menetapkan Susuhunan Jati (Susuhunan Cirebon) sebagai Panetep Panatagama Rasul rat Sundabhumi.
Baca Juga: Simak Harga Rata-Rata Minyak Goreng dan Sejumlah Bahan Pangan Jelang Ramadhan
Dengan demikian susuhunan Jati (kemudian terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati) merupakan “pandita ratu”, karena selain sebagai kepala pemerintahan (penguasa) ia berperan sebagi wali penyebar agama Islam.