PORTAL MAJALENGKA - Sejak menguasai Belanda Noapoleon Bonaparte mengangkat adiknya Louis Napoleon menjadi penguasa di Belanda dengan memberikannya penuh atas wilayah Belanda dan jajahanya.
Saat itulah Napoleon memeberikan instruksinya atas daerah kekuasan dan jajahanya, hawatir Jawa sebagai daerah jajahan Belanda dikuasai oleh Inggris ia mengirimkan seorang ahli Militer bernama Herman William Deandels ke Jawa sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda untuk mengantisipasinya.
Pada tanggal 1 Januari 1808 Jendral William Deandels tiba di pelabuhan Banten didampingi oleh ajudanya.
Baca Juga: Begini Cara Pembalap MotoGP 2022 Nikmati Indahnya Sirkuit Mandalika Lombok
Dua minggu kemudian tanggal 15 Januari 1808 ia diangkat menjadi penguasa di Wilayah Jawa sebagai Gubernur Jendral. (Leonardo Bluse: "Persekutuan Aneh, Pemukiman Cina, Wanita dan Belanda di Batavia VOC, Jakarta: Pustaka Azet, 1980, hlm. 322).
Ketika Deandels menjadi Gubernur Jendral Deandels di Jawa, saat itu Cirebon banyak mengalami Reorganisasi (Perubahan Birokrasi dan Pemerintahan) salah satu Reorganisasi tersebut terjadi pada tanggal 2 Februari 1809 termaktub dalam Reglement Op Het Beheer Van Cheribonsche Landen.
(Bernard Dorleans: " Herman William Deandels; Jendral Pilihan Napoleon Yang Menjadi Gubernur di Jawa 1808-1811, dalam orang Indonesia dan Perancis, Jakarta: Gramedia, 2006, hlm. 305-309).
Baca Juga: Sering Terjadi Konflik Agraria, Beginilah Sistem Kepemilikan Tanah di Jawa Zaman Dulu
Peraturan tersebut mengatur tentang perfect atau posisi pejabat dalam wilayah keraton misalnya, Kedudukannya Sultan-sultan dan Patih, iuran, Rodi dan kewajiban warga pribumi, polisi, pembuatan jalan dan dinas pos.