Baca Juga: Kronologi Teror Mabes Polri: ZA Tembak 6 Peluru, Polisi Sekali Tembakan Mati
Baca Juga: OTK Diduga Teroris Tewas setelah Baku Tembak dengan Polisi di Mabes Polri
Zoro mengungkapkan, data satelit Himawari yang dikenal sangat akurat menyatakan bahwa di sekitar Balongan sekitar pukul 00.00-03.00 WIB, terjadi pergerakan badai petir.
"Bahkan, menurut pengamatan Himawari, dari sore sampai pukul 05.00 pagi. Dan konsentrasi petir tertinggi justru berada pada waktu yang diklaim BMKG," katanya.
Sedangkan hasil monitoring lighting detector BMKG, kerapatan petir sekitar pukul 00.00- 02.00 WIB, justru berkumpul pada bagian barat kilang minyak Balongan atau sejauh kurang lebih 77 kilometer.
Baca Juga: Kapolri Sebut Penyerang Mabes Polri Lone Wolf Beridelogi Radikal ISIS
Baca Juga: Tangki Kilang Minyak Balongan Terbakar Lagi setelah Sempat Padam, Ini Penyebabnya
Seperti diberitakan Portal Majalengka sebelumny, kompleks kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, meledak dahsyat pada Senin dini hari, 29 Maret 2021.
Sejumlah sumber informasi menyebutkan, awal mula kilang minyak Balongan meledak terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Untuk diketahui, Kilang VI Balongan merupakan satu dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero). Kliang ini mulai beroperasi pada 1994.