Gaya Kepemimpinan Sunan Gunung Jati Dijuluki 'Muhammad yang Memakai Blangkon' karena Hal Ini

2 Agustus 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo. /Tangkap layar YouTube/Delta Buana

PORTAL MAJALENGKA - Gaya kepemimpinan Sunan Gunung Jati dapat dikatakan unik, sebab caranya dalam memimpin memiliki perpaduan antara kekuatan politik dan kekuatan ajaran agama.

Sebagai seorang waliyullah, kepemimpinan Sunan Gunung Jati dilandasi dengan prinsip yang disimbolkan dalam ajaran Islam, yaitu sholat berjamaah.

Di dalam aturan sholat berjamaah, seorang imam merupakan pemimpin bagi makmumnya. Imam adalah orang yang mengayomi, bukan menguasai.

Baca Juga: Perjuangan! Awal Mula Syekh Nawawi Al-Bantani Menulis Ratusan Kitab Kuning yang Hingga Kini Dipelajari

Menurut Sultan Sepuh, seorang pemimpin harus mengayomi rakyat yang lemah dan memberi ketentraman lahir batin kepada rakyat yang dipimpinnya.

Sebagai seorang wali sekaligus pemimpin, Sunan Gunung Jati membangun strategi kepemimpinan dengan cara mengutamakan kepentingan rakyatnya.

Prinsip itu sejalan dengan teori humanis tentang landasan kepemimpinan yang arif, bijaksana, dan adil.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Syaikhona Kholil Bangkalan Bikin Marah sang Kyai karena Tertawa Keras saat Sholat Berjamaah

Selain itu, Sunan Gunung Jati juga selalu menerapkan kebijakan dan keputusan yang berpihak untuk kepentingan orang banyak.

Gaya kepemimpinan Sunan Gunung Jati tentunya tidak lepas dari tuntunan dan ajaran Islam yang dibalut dengan tradisi kepemimpinan Jawa dan Sunda.

Perpaduan antara kepemimpinan Rasulullah dengan corak kepemimpinan tradisi Jawa dan Sunda menjadikan Sunan Gunung Jati dijuluki sebagai pemimpin yang merakyat.

Baca Juga: KSP Moeldoko Klaim Telah Lakukan Antisipasi Krisis Pangan

Dalam artian lain, Sunan Gunung Jati adalah seorang Muhammad yang memakai blangkon.

Keberhasilan Sunan Gunung Jati menjadi seorang pemimpin tidak lepas dari sikapnya yang menyatu antara perkataan dan perbuatan.

Beliau merupakan pemimpin yang uswatun hasanah, seperti yang telah dicontohkan Rasulullah yaitu shidq (benar), tabligh (menyampaikan), amanah (dapat dipercaya), dan fathanah (cerdas).

Baca Juga: Kemenkes Prioritaskan 1,4 Juta Tenaga Kesehatan Dapat Vaksinasi Booster Kedua

Di samping itu, Sunan Gunung Jati juga banyak mendirikan tempat-tempat ibadah, seperti pesantren dan masjid.

Selain untuk beribadah, masjid juga digunakan sebagai pusat kegiatan dan musyawarah. Hal ini mencontohkan pola pemerintahan Rasulullah di masa lampau.

Sejatinya, seorang pemimpin harus mampu menjadi panutan yang dapat dicontoh oleh rakyatnya tanpa terkecuali.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Jalan Hidup Sunan Gunung Jati karya Eman Suryaman

Tags

Terkini

Terpopuler