Kisah Seorang Lelaki yang Ziarah Makam Sunan Gunung Jati Demi Mendapat Berkah dan Keselamatan Bagi Keluarga

- 1 Agustus 2022, 18:30 WIB
Makam Sunan Gunung Jati banyak dijadikan lokasi ziarah oleh masyarakat.
Makam Sunan Gunung Jati banyak dijadikan lokasi ziarah oleh masyarakat. /Firman Wijaksana/Jurnal Garut

 

PORTAL MAJALENGKA – Syekh Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati memiliki kekuatan yang luar biasa. Di masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati, Cirebon berhasil mendirikan kerajaan dan melepaskan diri dari kerajaan Sunda.

Prestasi yang ditorehkan Sunan Gunung Jati bukan tanpa alasan. Sunan Gunung Jati yang merupakan keturunan ulama Mesir dan Raja Pajajaran sangat layak memiliki kekuatan dan kecerdasan yang sangat tinggi. Sehingga mampu membuat Sunan Gunung Jati menjadi tokoh yang dihormati.

Kecerdasan yang dimiliki Sunan Gunung Jati menjadi sebab beliau termasuk salah satu wali Allah. Di samping karena beliau menyebarkan Islam di tanah Jawa, Sunan Gunung Jati juga memiliki kesaktian yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Baca Juga: Balai Mergu Ruangan Khusus Bagi Non Muslim yang Hendak Berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati

Sehingga inilah alasan kenapa Sunan Gunung Jati mendapatkan gelar wali Allah atau lebih dikenal dengan nama Walisongo. Kecerdasan Sunan Gunung Jati juga membuat beliau memiliki keramat yang bisa dirasakan oleh siapa saja yang dekat dengan beliau dan beriman kepada Allah SWT.

Salah satu keramat yang dimiliki Sunan Gunung Jati adalah mampu memberikan ketenangan dan keamanan bagi orang yang saleh dan selalu berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Peristiwa ini dirasakan oleh seorang laki-laki bernama Kansar, warga Cirebon.

Kansar adalah laki-laki berusia kira-kira 50 tahun. Dia adalah wiraswastawan yang tinggal di Cirebon, dan mengaku orang Cirebon asli. Dengan tegas ia menyatakan suka berziarah.

Baca Juga: Kisah Wali Allah: Dililit Naga Saat Lailatul Qadar, Sunan Gunung Jati Mengubahnya Menjadi Keris Pusaka

Jadwal ziarah dilakukannya pada malam Jumat Kliwon karena yakin setan-setan pada hari itu. Sebelum tidak mengganggu melaksanakan ziarah hari Kamis malam Jumat Kliwon, pada hari Seninnya dia menjalani puasa. Puasa ini dilakukannya sampai Jumat pagi.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Ziarah Makam Sunan Gunung Jati di Mata Orang Kristen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x