KEBERHASILAN Rara Santang Mendidik Sunan Gunung Jati Menjadi Raja di Kesultanan Cirebon

15 Mei 2022, 11:00 WIB
KEBERHASILAN Rara Santang Mendidik Sunan Gunung Jati Menjadi Raja di Kesultanan Cirebon /Tangkapan layar youtube.com / Channel Vaction ID.

PORTAL MAJALENGKA - Nyi Mas Rara Santang adalah sosok putri raja Pakuan Pajajaran yaitu Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Keranjang.

Rara Santang sejak kecil gigih mendalami agama Islam. Bahkan saat remaja, bersama kakaknya Walangsungsang, Nyi Mas Rara Santang telah belajar agama Islam ke Syekh Quro di Karawang.

Hal yang sulit dilakukan mengingat ayahandanya adalah seorang raja yang beragama Hindu Budha.

Baca Juga: Panembahan Ratu Keturunan Sunan Gunung Jati Taklukan Mataram Hingga Pangeran Purbaya Terbunuh

Berkat ibundanya yang sangat kuat beragama Islam, dan senantiasa mendidik ajaran Islam, maka Nyi Mas Rara Santang pun sangat gigih mencari agama Islam.

Ketika keluar dari Padjajaran untuk menyusul kakaknya Walangsungsang, Rara Santang berjuang dan banyak mengalami kesulitan di perjalanan.

Keluar dan masuk hutan ia alami. Dalam perjalanan menyusul kakaknya tersebut, banyak bertemu dengan guru yang memberinya ilmu, yaitu Nyi Endang Saketi, Sang Hyang Danuwarsi.

Kemudian dimana kakaknya Walangsungsang telah lebih dulu berada dan menjadi menantu Ki Danu Warsi.

Baca Juga: Pengembaraan Pendekar Berambut Panjang Syekh Magelung Sakti Mencari Guru Mursid Sunan Gunung Jati

Setelah itu melanjutkan mencari agama Islam bersama kakak dan isterinya menuju Amparan Jati untuk berguru Syekh Nurjati.

Akan tetapi, di perjalanan bertemu dengan Sang Hyang Naga, Sang Hyang Nago, dan Ratu Bangau di sekitar daerah Mundu sekarang.

Dari semua tokoh-tokoh penting ini Rara Santang dan kakanya mendapatkan ilmu dari mereka.

Setelah melakukan perjalanan panjang tersebut, maka akhirnya sampailah di Amparan Jati menemui Syekh Nurjati dan berguru agama Islam ke padanya.

Baca Juga: Deretan Istri Sunan Gunung Jati, Temani Dakwah Islam Hingga Menikahi Putri Kaisar Tiongkok Putri Ong Tien Nio

Syekh Nurjati segera menuntun Rara Santang dan Walangsungsang untuk mengucapkan kalimah syahadat, seklipun keduanya telah memeluk Islam sejak kecil.

Rincian ajaran yang diberikan Syekh Nurjati adalah; mengenai shalat 5 waktu, Zakat, Puasa, ibadah haji, Umrah, Perang sabil, Ajakan ke arah kebaikan, Menolak kemungkaran, ilmu ushuluddin (pokok-pokok agama, Ilmu-ilmu keduniaan dan keakhiratan (syari’at, hakikat, ma’rifat).

Setelah dirasa cukup dalam mendalami ajaran Islam, Syekh Nurjati menyarankan pada Rara Santang dan Walangsungsang untuk menjalankan ibadah haji ke Mekah.

Pada saat menjalankan ibadah haji ini Rara Santang menemukan jodohnya, Raja Bani Israil, dan menikah di negeri Mesir.

Baca Juga: Keberadaan Orang Seperti Ini di Rumah Menjadi Sumber Keberkahan, Buya Yahya: Dia Seperti Magnet

Dari Pernikahan ini melahirkan dua orang Putra, yakni Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan sultan Nurullah. Kelak Sultan Nurullah melanjutkan memerintah kerajaan ayahandanya.

Rara Santang berperan penting dalam mensukseskan putranya sehingga menjadi seorang waliyullah yang sangat termasyhur namanya.

Sejak menerima pinangan dari Raja Mesir, Sultan Abdullah, Rara Santang telah menyampaikan cita-citanya pada calon suaminya agar anaknya kelak diperbolehkan menjadi seorang ulama di tanah Jawa.

Cita-cita itupun diwujudkan oleh Rara Santang dengan mendidik anaknya, memberi restu menuntut ilmu dengan menemui Nabi Muhammad melalui khalwatnya di Mekah hingga puluhan tahun tidak bertemu dengan anknya.

Baca Juga: Liverpool Susah Payah Kalahkan Chelsea di Final Piala FA 2022, Drama Adu Penalti Akhiri Laga

Rara Santang juga memberi restu pada Syarif Hidayatullah ketika akan pergi ke tanah Jawa, hingga Rara Santang menyusulnya.

Kelak Syarif Hidayatullah atau dikenal Sunan Gunung Jati menjadi Raja di Kesultanan Cirebon dan menjadi Waliyullah di Tanah Jawa.

Disclaimer: Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai sumber.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler