Tantangan Koalisi Pengusung Prabowo Pasca Golkar-PAN Resmi Gabung Menurut Peneliti IPI

- 14 Agustus 2023, 18:54 WIB
Tantangan Koalisi Pengusung Prabowo Pasca Golkar - PAN Resmi Gabung Menurut Peneliti IPI
Tantangan Koalisi Pengusung Prabowo Pasca Golkar - PAN Resmi Gabung Menurut Peneliti IPI /

Bawono juga melihat sisi lain dari adanya pendukungan tersebut, peneliti IPI itu mengungkap sebuah tantangan dari partai koalisi pengusung Prabowo ini.

Tantangan tersebut, lanjut Bawono adalah bagaimana koalisi itu menemukan titik temu dengan figur cawapres.

"Tantangan saat ini bagi koalisi partai-partai politik pengusung Prabowo Subianto adalah mencapai titik temu konsensus siapa figur bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Namun secara logika apabila partai-partai tersebut telah memantapkan diri mereka untuk berkoalisi bersama mengusung Prabowo Subianto maka konsensus tersebut tidak sulit untuk dicapai," ujarnya.

Baca Juga: GOLKAR dan PAN Mantap Dukung Prabowo pada Pilpres 2024, Teken Surat Penerimaan Kerja Sama Politik

Pastinya partai pengusung Prabowo itu memiliki harapan agar kadernya digandeng demi mendapat efek ekor jas. Karena itu dalam hal ini, menurut Bawono butuh titik temu dari semua partai pengusung untuk menjaga soliditas.

"Partai-partai pengusung Prabowo Subianto itu tentu saja berhadap kader terbaik mereka atau figur memiliki kedekatan politik dengan mereka dapat digandeng menjadi pendamping Prabowo Subianto, agar mereka memperoleh efek ekor jas dalam pemilu 2024 mendatang," ujarnya.

Adanya harapan itu tentu akan menjadi tantangan sekaligus uji soliditas koalisi tersebut. Bawono juga memperkirakan jalan tengah atau titik temu konsensus koalisi itu adalah dengan menakar tingkat elektabilitas dan akseptabilitas dari figur bakal calon wakil presiden yang diajukan dari masing-masing partai koalisi.

Bahkan menurut Bawono bisa ada kemungkinan figur cawapres akan berasal dari luar partai koalisi. Karena dengan begitu soliditas partai koalisi akan semakin terjaga.

"Figur sebagai titik temu konsensus itu sangat mungkin tidak berasal dari internal koalisi atau dengan kata lain bukan merupakan figur kader dari partai-partai koalisi dengan demikian soliditas koalisi akan bisa lebih terjaga," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah