Rilis Survei Terbaru Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024

- 21 Juli 2022, 09:45 WIB
Rilis Survei ARSC: Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024/Dok. ANTARA
Rilis Survei ARSC: Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024/Dok. ANTARA /

PORTAL MAJALENGKA – Keseimbangan antara penguatan institusi partai politik dengan menampung aspirasi publik dalam menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 menjadi kebutuhan politik nasional.

Hal ini merupakan hasil temuan dari survei Akar Rumput Stratejik Consulting (ARSC) yang bekerja sama dengan Perkumpulan Kader Bangsa, “Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024” yang dirilis pada Rabu 20 Juli 2022.

Dalam temuannya, Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho menyatakan dukungan publik atas kombinasi capres cawapres 2024 yang berisikan figur pemegang otoritas politik partai dan figur yang kuat secara popularitas menjadi titik tengah untuk mempertemukan aspirasi politik partai dengan publik.

Baca Juga: AWAL MULA Waliyullah Mbah Hasyim Asy'ari Dirikan Pesantren di Tanah Maksiat, Apa Tujuannya?

"Kesadaran memperkuat institusi partai politik penting, tapi di saat yang sama partisipasi atau dukungan publik tetap menjadi acuan. Kolaborasi keduanya menjadi titik tengah yang dibutuhkan bangsa ini untuk penguatan institusi politik dan demokrasi Indonesia menjelang dan paska 2024 nanti," ungkap Dimas.

Hal ini disampaikan Dimas saat membuka rilis hasil survei yang pengambilan datanya dilakukan pada 21 Juni-5 Juli 2022.

Dari hasil survei ini tampak, sebagian besar publik mengharapkan pasangan ideal calon presiden dan wakil presiden itu diwujudkan dengan memasangkan sosok yang menjadi representasi pimpinan atau ketua umum partai politik dengan sosok yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.

Baca Juga: STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini

Survei ini menghadirkan Peneliti ARSC Bagus Balghi sebagai pemapar hasil survei dengan sejumlah penanggap, diantaranya Maman Abdurrahman (Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar), Saan Mustopa (Ketua DPP Partai NasDem), Diah Pitaloka (Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan) dan Herzaky Mahendra Putra selaku Kapala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Jubir Partai Demokrat.

Peneliti ARSC Bagus Balghi menjelaskan, survei ini mengambil sampel 1.225 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih yang tercatat pada Pemilu 2019. Sampel ditentukan dengan acak bertingkat (multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%).

Terkait sosok calon presiden, Bagus menjelaskan, publik menginginkan lebih dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga: SALING CIUM TANGAN Wali Allah KH Thoifur Mawardi dan Habib Rizieq Shihab, Doa dan Bercengkrama

Hampir separuh responden menginginkan ada 2-3 pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024. Terkait sosok calon presiden yang diinginkan, terdapat lima besar tokoh yang masuk radar publik.

Yakni Ganjar Pranowo (26,69%), Anies Baswedan (19,18%), Prabowo Subianto (11,18%), Ridwan Kamil (7,18%), dan Airlangga Hartarto (3,59%).

Sementara komposisi elektabilitas jika dikaitkan dengan posisi Calon Wakil Presiden muncul nama-nama berikut yakni Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan AHY.

Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Namanya Tertera di Lauhul Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka

Bagus selanjutnya menjelaskan tentang simulasi pola koalisi pasangan capres dan cawapres berdasarkan simulasi tiga pasang calon, antara lain hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dipilih oleh 29,6% responden.

Diikuti Prabowo subianto-Muhaimin Iskandar 18,4%, dan Puan Maharani-Anies Baswedan 8,7%. Jika diubah pasangan capres/cawapres, hasilnya Ganjar Pranowo-Erick Thohir 35,8%, Anies Baswedan-Airlangga Hartarto 25,1% responden, dan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 10,4%.

Hal ini berpijak dari hasil survei dimana kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinilai publik ideal adalah sosok ketua umum/pimpinan partai politik dan sosok populer.

Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur

Pasangan ideal ini sebagai representasi dari keseimbangan antara kebutuhan dukungan partai politik dan dukungan publik.

Sementara jika dilakukan simulasi dua paslon, maka survei ARSC menemukan data Airlangga Hartarto - Agus Harimurti Yudhoyono dipilih 24,4% responden diikuti Prabowo Subianto - Puan Maharani 17,7%. Sisanya menjawab Tidak Tahu 34,2%, Tidak Jawab 23,7%.

Opsi lain, Airlangga Hartarto - Ganjar Pranowo (34,5%), Puan Maharani - Anies Baswedan (12,0%), Tidak Tahu (31,8%) dan Tidak Jawab (21,6%).

Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto (44,9%), Anies Baswedan - Puan Maharani (18,0%), Tidak Tahu (21,9%), Tidak Jawab (15,3%).

Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil (31,0%), Anies Baswedan - Puan Maharani (14,6%), Tidak Tahu (31,8%), dan Tidak Jawab (22,5%).

Ganjar Pranowo - Erick Thohir (35,7%), Anies Baswedan - Ridwan Kamil (33,2%), Tidak Tahu (19,6%) dan Tidak Jawab (11,5%).

Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil (30,4%), Puan Maharani - Anies Baswedan (10,9%), Tidak tahu (35,3%), dan Tidak Jawab (23,3%).

Selain soal elektabilitas calon presiden, survei ARSC juga menangkap apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah, terutama dalam pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Asal Usul Kenapa Hanya Keluarga Kesultanan Kesepuhan yang Dimakamkan di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati

Hal ini ditunjukkan dari hasil survei yang menyebutkan, sebanyak 58,9% menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah, khususnya terkait penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Sementara itu, secara umum sebanyak 56,3% responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi di periode keduanya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x