Titik Tengah Demokrasi Indonesia Menuju Pemilu 2024

- 21 Juli 2022, 09:10 WIB
Info grafis hasil survei yang diadakan Perkumpulan Kader Bangsa (PKB) dan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC)
Info grafis hasil survei yang diadakan Perkumpulan Kader Bangsa (PKB) dan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) /Sumber : Perkumpulan Kader Bangsa

PORTAL MAJALENGKA - Akar Rumput Strategik Consulting bersama Perkumpulan Kader Bangsa melakukan survei nasional terkait dinamika politik menuju Pemilu 2024.

Ketua perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho mengatakan, survei berlangsung pada 21 Juni-5 Juli 2022 melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan sikap masyarakat terhadap isu-isu aktual terkait dengan kinerja pemerintahan dan kontestasi menuju Pemilu 2024.

Pada pelaksanaannya, survei mengambil sampel 1.225 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih (penduduk usia dewasa) yang tercatat pada Pemilu 2019. Sampel ditentukan dengan acak bertingkat (Multistage random sampling, dengan Margin of error kurang lebih 2,8% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.

Baca Juga: AWAL MULA Waliyullah Mbah Hasyim Asy'ari Dirikan Pesantren di Tanah Maksiat, Apa Tujuannya?

“Ada momen-momen tertentu ketika survei tersebut digelar. Tujuan survie ini mengidentifikasi persepsi dan sikap masyarakat terhadap isu-isu aktual terkait dengan kinerja pemerintahan, dan isu lain yang relevan dalam konstelasi pilpres dan pileg menuju 2024,” ujar Dimas.

Perkumpulan Kader Bangsa, sebuah lembaga yang fokus terhadap pendidikan kebangsaan dan kepemimpinan anak muda. Untuk pelaksanaan secara teknis survei, menggandeng Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), sebuah lembaga riset dan think tank politik, dan komunikasi.

Peneliti ARSC, Bagus Balghi menyebut, dalam survei ini, Publik memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah, terutama dalam pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.

Baca Juga: STRATEGI Mbah Kholil Bangkalan Sadarkan Santri Nakal yang Hendak Lamar Putrinya dengan Syarat Ini

Hal ini ditunjukkan dari hasil survei yang menyebutkan bahwa sebanyak 58,9% menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah, khususnya terkait penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.

Sementara itu, secara umum sebanyak 56,3% responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi di periode keduanya (2019-2024).

Selanjutnya, persepsi publik mengenai Pemilu 2024, khususnya pilpres, publik menginginkan lebih dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Hampir separuh responden menginginkan ada 2-3 pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024.

Baca Juga: SALING CIUM TANGAN Wali Allah KH Thoifur Mawardi dan Habib Rizieq Shihab, Doa dan Bercengkrama

Dalam survei Elektabilitas Tokoh-tokoh sebagai Calon Presiden/Wakil Presiden, Jika Pemilihan Presiden dilakukan saat ini, siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih menjadi Presiden RI menggantikan Joko Widodo?

Hasilnya, lima besar diisi oleh Ganjar Pranowo (22,12%), Anies Baswedan (15,92%), Prabowo Subianto (8,41%), Ridwan Kamil (4,90%), dan Airlangga Hartarto (2,94%).

Dalam pertanyaan berikutnya, dari nama-nama berikut ini, siapakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih menjadi Presiden 2024 menggantikan Joko Widodo?, Sebanyak 26,69% menjawab Ganjar Pranowo, diikuti Anies Baswedan 19,18%, Prabowo Subianto 11,18%, Ridwan Kamil 7,18%, dan Airlangga Hartarto 3,59%.

Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Namanya Tertera di Lauhul Mahfudz Sebagai Penghuni Neraka

Sementara Terdapat perbedaan komposisi elektabilitas tokoh jika dikaitkan dengan posisi Calon Wakil Presiden.

Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan AHY memiliki elektabilitas relatif signifikan (di atas MoE), selain nama-nama populer yang tinggi dalam posisi Calon Presiden.

Dari hasil survei tersebut masyarakat sangat antusias ketika Duet figur ketua umum dan figur populer banyak diharapkan oleh publik dalam pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di 2024.

Baca Juga: Ajengan Ilyas Ruhiyat, Wali dari Tanah Sunda yang Selalu Diminta Pendapatnya Oleh Gus Dur

Hasilnya, pasangan Muhaimin Iskandar-Anies Baswedan dipilih oleh 21,8% responden diikuti Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan 12,4%, dan Puan Maharani-andika Perkasa 7,5%. Sebanyak 34,9% responden menjawab tidak tahu, dan 23,4% responden tidak menjawab.

Selain itu, potensi elektabilitas figur-figur Kandidat berdasarkan simulasi tiga pasang capres/cawapres, hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo dipilih oleh 29,6% responden. Diikuti Prabowo subianto-Muhaimin Iskandar 18,4%, dan Puan Maharani-Anies Baswedan 8,7%.

Jika diubah pasangan capres/cawapres, hasilnya Ganjar Pranowo-Erick Thohir 35,8%, Anies Baswedan-Airlangga Hartarto 25,1% responden, dan pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 10,4%.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

“Kombinasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinilai publik ideal adalah sosok ketua umum/pimpinan partai politik dan sosok populer. Inilah maksud dari Otoritas didukung oleh popularitas, Pasangan ideal ini sebagai representasi dari keseimbangan antara kebutuhan dukungan partai politik dan dukungan publik. Hal inilah yang dipandang ARSC sebagai Titik Tengah Penguatan Demokrasi di Indonesia.” ujar Bagus.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x