PORTAL MAJALENGKA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyelenggarakan musyawarah wilayah (Muswil) secara Marathon di 34 provinsi, sejak awal April dan ditargetkan rampung pada Juni.
Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi menyatakan, selain menjadi momentum pergantian pengurus periode 2021-2026, Muswil itu menjadi ajang konsolidasi nasional partai berlambang ka'bah itu untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Pihaknya yakin, Musyawarah yang menerapkan sistem formatur dalam memilih Ketua DPW dan menentukan kepengurusan DPW akan menghasilkan kepengurusan wilayah yang kuat di tiap provinsi.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo: Pecat PNS yang Terlibat Jual Beli Vaksin Covid-19
"Para Ketua dan pengurus DPW selanjutnya akan melakukan langkah-langkah nyata dalam rangka pemenangan Pemilu 2024," katanya dalam siaran persnya, Sabtu 22 Mei 2021.
Dia menjelaskan, PPP sengaja melakukan konsolidasi sejak dini mempersiapkan pemenangan Pemilu 2024 mendatang.
Kepengurun DPW yang kuat di 34 Provinsi, kata dia, merupakan modal besar untuk meraih kejayaan kembali partai yang kini dipimpin Menteri Perencanaan Pembangunan Suharso Monoarfa itu.
Dia memastikan, proses kaderisasi lewat Muswil berjalan dengan baik. Sebab, semua unsur kader PPP di semua daerah menyadari bahwa sekaranglah saatnya untuk membesarkan PPP kembali.
"Setelah berkeliling ke berbagai daerah, kami melihat semua kader memiliki semangat yang sama untuk membesarkan partai. Saat ini sudah tidak ada celah perpecahan. Semua kader akan bergerak bersama untuk membesarkan partai," katanya.
Untuk diketahui, perolehan suara nasional PPP terus menyusut dari Pemilu ke Pemilu. Teranyar, perolehan suara PPP pada Pileg 2019 juga melorot drastis.
Baca Juga: Catat Nih! Mulai Musim Depan Ada Tiga Kompetisi Klub Eropa, Ini Lengkapnya
Pada Pileg 2019, PPP hanya mengantongi suara 6.323.147 atau 4,52 persen suara. Perolehan suara PPP itu nyaris menyentuh ambang batas parlemen.***