Pemerintah Depok Layangkan Ancaman pada Pelajar, Anies Baswedan: Itu Sudah Ketinggalan Zaman

- 15 Oktober 2020, 15:23 WIB
Sampaikan ke Media Luar Negeri, Anies Baswedan Katakan Jika UU Cipta Kerja Ditolak Rakyat Indonesia. Heboh, Anies Tidak Diberi Kesempatan Bicara dalam Rapat Gubernur. Ada Apakah?
Sampaikan ke Media Luar Negeri, Anies Baswedan Katakan Jika UU Cipta Kerja Ditolak Rakyat Indonesia. Heboh, Anies Tidak Diberi Kesempatan Bicara dalam Rapat Gubernur. Ada Apakah? /ANTARA

PORTAL MAJALENGKA- Ramai keterlibatan sejumlah pelajar dalam aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja, Pemerintah Depok sempat melayangkan ancaman pada pelajar.

Lain cerita dengan Pemkot Depok, Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, enggan menerapkan peraturan yang sama.

Menurut Anies, yang lebih dibutuhkan pelajar justru adalah pendidikan, jadi tidaklah tepat untuk mengeluarkan mereka dari sekolah.

Baca juga: Delapan Tokoh KAMI Ditangkap, Gatot Nurmantyo Menduga Adanya Peretasan Gawai Milik Tokoh KAMI

Anies berpendapat pendidikan mampu membuat mereka paham dengan kondisi apa yang saat ini sedang dihadapi.

“Kalau bagi kami, ini prinsip pendidikan, kalau ada anak yang memerlukan pendidikan lebih jauh justru harus diberikan lebih banyak bukan justru dikurangi,” ujar Anies.

“Karena itu saya selalu sampaikan, sudah tidak zaman lagi kalau anak yang bermasalah malah dikeluarkan dari sekolah,” tuturnya.

Baca juga: Malas Olahraga? Ini Gerakan Ringan dan Menarik yang Banyak Manfaat untuk Tubuh

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel "Tak Akan Keluarkan Pelajar dari Sekolah karena Ikut Demo, Anies Baswedan: Sudah Tidak Zaman Lagi", Anies Baswedan selanjutnya mengimbau orang tua untuk turut mengawasi para pelajar agar tidak ikut aksi demonstrasi, apalagi terlibat kerusuhan dengan polisi.

“Saat ini, saya mengimbau orang tuanya untuk mendidik anak-anaknya bersama di rumah dan orang tua membimbing mereka,” kata Anies Baswedan.

Sebelumnya, pada Rabu, 14 Oktober 2020, Anies Baswedan menyampaikan bahwa tanggung jawab pelajar ikut berdemo bukan hanya di pihak sekolah karena sedang tidak ada kegiatan pembelajaran di institusi akibat Covid-19.

Baca juga: Wakil Ketua MPR Dukung Perubahan Nama Provinsi Jabar Jadi Sunda

“Lain halnya kalau hari biasa, kalau hari-hari sekolah kan sekolah biasa. Seperti dulu misalnya tahun lalu, guru menjaga agar anak-anak tetap berada di sekolah sampai jam sekolah selesai,” ucap Anies Baswedan.

Oleh karena itu, Anies mengucapkan harus ada keterlibatan orang tua untuk mengawasi dan mengetahui ke mana tujuan anak-anaknya pergi, terlebih di musim pandemi Covid-19 seperti sekarang.

“Jadi keputusan-keputusan untuk pergi harus pamit kepada orang tua apalagi pergi keluar di masa pandemi begini, kan berisiko,” tuturnya.

Menurut Anies, pelajar juga harus diberikan banyak perhatian dari sekolah agar ada yang membimbing mereka, kalau perlu diberikan tugas mengkaji UU Cipta Kerja.

“Jadi cara mendekati anak-anak ini harus diajak dialog lebih banyak. Nanti kalau sekolahnyua sudah mulai, nanti gurunya bisa kasih tugas,” ujarnya.

Anies Baswedan juga menyebut pemberian tugas itu bukan hanya membuat sibuk para pelajar tapi merangsang pendidikan yang lebih jauh untuk peduli terhadap bangsanya.***(TIM PRNM/PikiranRakyat.com)

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x