Orang Tua Harus Tahu Jenis-jenis Perundungan atau Bullying agar Psikologi Anak Terlindungi

- 24 Juli 2022, 07:30 WIB
Orang tua Harus Tahu Jenis-jenis Perundungan atau Bullying agar Psikologi anak Terlindungi./Pixabay.com/geralt/
Orang tua Harus Tahu Jenis-jenis Perundungan atau Bullying agar Psikologi anak Terlindungi./Pixabay.com/geralt/ /

PORTAL MAJALENGKA - Banyak sekali anak indonesia yang mengalami perundungan atau bulying yang dilakukan oleh orang di sekitar mereka, setiap tahunnya ada 3,5 juta psikis anak terganggu akibat menjadi korban perundungan.

Orang tua harus tahu seperti apa saja jenis perundungan yang bisa dialami oleh anak mereka, sehingga psikis anak bisa terselamatkan.

Jenis perundungan yang pertama adalah mengolok-olok, kondisi dimana anak di olok-olok oleh teman sebagai atau pun orang dewasa yang berada di lingkingnnya.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR dan H2H Bhayangkara FC vs Persib di Liga1 Indonesia 2022/2023, Debut Daisuke Sato

Ke dua adalah menghina, kondisi anak ketika mengalami penghinaan seperti, “kamu Miskin, Kamu Jelek, Kamu jorok, dan lain sebagainya”.

Ke tiga adalah memberi julukan seperti memberi julukan Hitam dan selalu memanggilnya dengan nama hitam hanya karena kulitnya hitam.

Ke empat mempermalukan di depan umum semua orang tertawa atau bahkan lebih buruk lagi ikut melakukan perundungan.

Baca Juga: Habib Ali Kwitang Berjumpa dengan Sosok Kakek Tua Misterius, Berikut Kisah Keramat Sang Wali

Ke lima menyebarkan fitnah atau gosip tentang keburukan orang lain, contohnya adalah menuduh korban perundungan mencuri dan menyebarluaskannya kepada semua orang.

Ke enam mengasingkan atau mengucilkan, faktanya hampir seluruh anak di Indonesia pernah mangalaminya.

Ke tujuh, menyerang sacara fisik seperti menonyor kepala, mendorong hingga terjatuh atau pun kontak fisik lainnya yang bersifat menyakiti.

Baca Juga: Keramat Tingkat Tinggi Sahabat Umar Bin Khattab, Wali Jadzab yang tidak Pernah memakan Harta Syubhat (1)

Ke Delapan Cyber Bully kondisi ketika korban perundungan di jadika sebagai objek konten untuk dipermalukan.

Dari delapan jenis perundungan tersebut hampir setiap anak yang ada di Indonesia mengalaminya, bahkan baru-baru ini ada korban perundungan di Tasikmalaya meninggal karena dipaksa untuk menyetubuhi kucing kemudian di rekam.

Sehingga psikologinya terguncang kemudian sakit dan meninggal dunia.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Jalani Pemeriksaan, Kuasa Hukum: Otopsi Dilakukan Senin atau Selasa Depan

Orang tua harus sadar bahwa perannya sangat penting dalam menjaga psikologi anaknya yang mengalami perundungan.

Pertolongan pertama untuk anak yang mengalami perundungan agar psikologinya tidak terganggu adalah dengan support dari orang tua sehingga anak merasa bahwa dia aman dan nyaman tidak akan ada yang menyakitinya lagi.

Membangun rasa percaya diri dari anak yang mengalami perundungan memang membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga: Penyidik Tidak Menahan Roy Suryo setelah Jalani Pemeriksaan selama 12 Jam, Ini Alasannya

Namun pada periode ini merupakan fase yang sangat penting bagi perkembangan psikologinya setelah terguncang akibat perundungan yang dialaminya oleh teman sebagai atau orang disekitarnya.

Perundungan bukanlah hal yang bisa dianggap biasa, karena dampaknya adalah masa depan korban yang terenggut atau juga nyawanya.

Edukasi pentingnya hidup bahagia tanpa perundungan harus dikenalkan kepada anak sejak usia dini, agar kejadian di Tasikmalaya tidak terulang kembali.***
Sumber : Peace Generation

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x