PTM Terbatas Butuh Kesiapan Anak Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru

- 27 Oktober 2021, 10:30 WIB
Peyemprotan disinfektan dilakukan petugas hingga ke dalam ruangan kelas pasca dihentikannya kegiatan PTM terbatas dengan diketemukannya siswa dan tenaga pendidik terkonfirmasi positif Covid-19.
Peyemprotan disinfektan dilakukan petugas hingga ke dalam ruangan kelas pasca dihentikannya kegiatan PTM terbatas dengan diketemukannya siswa dan tenaga pendidik terkonfirmasi positif Covid-19. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

Bila di satuan pendidikan ditemukan kasus, ujar Sri, sekolah perlu berkoordinasi dengan fasyankes terdekat untuk tindak lanjut secara medis sesuai standar yang ditentukan.

Apabila yang terkonfirmasi lebih dari 5% jumlah peserta didik dan guru, maka sekolah harus menghentikan dulu PTM terbatas, sampai proses 3T (testing, tracing, treatment) selesai dilakukan.

Baca Juga: VIRAL Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2021, Cocok Untuk Share Medsos

Sementara itu, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara jarak jauh. PTM dapat dibuka kembali setelah tindak lanjut medis tuntas.

Terpenting adalah bagaimana membangun komitmen bersama untuk menyiapkan sekolah menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak. PTM terbatas hanya 2-3 jam di sekolah. Di luar jam tersebut, anak juga masih perlu contoh baik agar dapat beradaptasi.

"Tidak mudah karena kita harus melakukan kebiasaan baru untuk tetap waspada dari paparan COVID-19. Perilaku hidup bersih sehat harus ditanamkan dari hal-hal kecil,” tegas Sri.

Baca Juga: Gol Super Cantik Febri Hariyadi Jadi Penentu Kemenangan Persib Bandung, Tumbangkan PSIS Semarang

Terkait pelaksanaan PTM terbatas di Jawa Barat, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi menjelaskan, di wilayahnya PTM terbatas telah dibuka secara bertahap dan makin maksimal dilakukan.

Ia menekankan, seluruh anak Indonesia harus selalu mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan sehat. Dalam hal ini, bukan hanya keselamatan dan kesehatan siswa selama di sekolah saja yang harus diperhatikan, melainkan juga ketika mereka dalam perjalanan.

Karena itu, pihaknya menerapkan pengawasan serta sosialisasi melalui berbagai jejaring, terkait pengaturan menjaga jarak, hari dan jam PTM, perilaku wajib seperti Prokes, memastikan anak yang berangkat sekolah dalam kondisi sehat, juga menghindari potensi kerumunan.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah