Untuk Melihat Akhlak Muridnya, Abu Nawas Menyamar Jadi Pengemis

8 Desember 2022, 22:29 WIB
Untuk Melihat Akhlak Muridnya, Abu Nawas Menyamar Jadi Pengemis /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas melakukan sayembara untuk mengetaghui akhlak murid-muridnya. Ia rela menyamar menjadi pengemis.

Abu Nawas merupakan pujangga Arab la terkenal dengan syair-syair yang indahnya.

Selain pujangga Arab, Abu Nawas merupakan tokoh sufi terkenal di negeri Baghdad.

Bukan hanya itu, Abu Nawas juga merupakan sosok yang bijaksana dalam segala hal. Maka tidak heran jika Abu Nawas miliki banyak murid yang berguru padanya.

Baca Juga: Kisah Keramat Abu Nawas Mampu Membutakan dan Menyembuhkan Mata Wanita yang Pengaruhi Istrinya

Di tengah kesibukannya Abu Nawas selalu menyempatkan diri mengajar anak-anak dengan ilmu agamanya yang sangat luas.

Setiap sore dengan sangat antusias anak-anak desa berangkat menuju rumah Abu Nawas untuk belajar ilmu agama.

Dari sekian murid yang diasuh ada salah satu yang bernama Ahmad. Dia murid pendiam namun pintar. Bahkan Ahmad ini mendapat perhatian khusus dari Abu Nawas.

Hal ini membuat murid-murid yang lain merasa cemburu kepada Ahmad. Terutama mereka yang sudah senior.

Baca Juga: Hati-Hati Hoaks, Penipuan Berkedok Karyawan PLN, Begini Tanggapan PLN

Kemudian beberapa murid memberanikan diri menghadap Abu Nawas.

"Tuan Guru boleh hamba bertanya?," kata salah satu murid Abu Nawas.

"Tentu saja boleh apa yang ingin kalian tanyakan?," tanya Abu Nawas

"Kenapa Tuan Guru ada perhatian lebih kepada Ahmad?," ucapnya.

Baca Juga: 20 WNA Tahanan Imigrasi Dievakuasi Pasca Kebakaran Gedung Kemenkumham

Abu Nawas pun terkejut mendengarnya. Ternyata sikapnya terhadap Ahmad selama ini menjadi perhatian murid-murid yang lain.

"Kenapa kalian bertanya seperti itu," tanya balik Abu Nawas.

"Dia kan murid baru Tuan Guru. Sedangkan kami sudah lama menjadi murid Tuan Guru," ujar mereka.

Abu Nawas merasa ada kecemburuan dalam diri mereka. Agar tidak menjadi salah paham Abu Nawas pun mengumpulkan seluruh muridnya guna mengumumkan sayembara.

Baca Juga: Status Semeru Masih Level Awas, Hari Ini Alami Erupsi Hingga 24 Kali, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

"Wahai anak-anakku sekalian besok ada sayembara untuk kalian," tutur Abu Nawas.

"Sayembara apa Tuan Guru?," sahut murid-muridnya penasaran.

"Besok kalian harus membawakanku buah kurma bagi siapa saja yang buah kurmanya paling manis maka dialah pemenangnya. Sebagai hadiahnya akan aku berikan sorban yang indah," kata Abu Nawas menjelaskan.

Mereka pun antusias dengan sayembara yang diadakan oleh Abu Nawas.

Baca Juga: BNPT Pantau Kelompok yang Diduga Beri Bantuan Aksi Bom Polsek Astanaanyar Bandung

Singkat cerita, keesokan harinya murid Abu Nawas berlomba-lomba mencari buah kurma yang paling manis.

Ada yang sampai rela beli di pasar dengan harga cukup mahal dengan harapan menjadi pemenangnya. Ada pula yang memetik di kebun ke rumah milik orang tuanya sendiri.

Sementara Ahmad yang merupakan anak yatim dan miskin hanya mempunyai tiga kurma di rumahnya.

Kurma yang dimiliki memang bukan kurma terbaik. Akan tetapi Ahmad antusias mengikuti sayembara yang diadakan gurunya itu.

Baca Juga: Kabupaten Cirebon Siapkan TRC, Bupati Imron: Mudah-mudahan Tidak Sampai Terjadi Bencana

Setelah mendapatkan kurma yang diinginkan mereka segera berangkat ke rumah Abu Nawas. Begitu juga dengan Ahmad dia membawa 3 buah kurma miliknya.

Saat berjalan menuju rumah Abu Nawas, di tengah perjalanan Ahmad melihat anak kecil sedang duduk sambil menangis. Dikarenakan merasa iba Ahmad pun menghampirinya dan bertanya.

"Kamu kenapa?"

"Aku ingin makan buah kurma tapi tidak punya uang," jawab anak kecil tersebut.

"Ini aku ada buah kurma silakan kamu ambil," balas Ahmad sambil memberikan satu butir kurma.

Baca Juga: RESMI! Gubernur Jawa Barat Tetapkan UMK Jawa Barat 2023, 27 Kabupaten dan Kota Alami Kenaikan

Setelah sampai di rumah Abu Nawas, gurunya itu pun bertanya.

"Apakah kalian sudah membawa kurma yang paling manis," tanya Abu Nawas.

"Sudah Tuan Guru," jawab murid-muridnya penuh semangat.

Kemudian Abu Nawas menyuruh menunjukkan kurma yang mereka bawa. Satu per satu muridnya meletakkan kurma di hadapan Abu Nawas, termasuk Ahmad Yang hanya membawa sebutir kurma.

Baca Juga: Lord Rangga Sunda Empire Meninggal, Berikut Perjalanan Hidupnya yang Fenomenal

Setelah semuanya terkumpul Abu Nawas pun berkata kepada murid-muridnya.

"Sepertinya aku sudah menemukan pemenangnya," kata Abu Nawas.

"Siapa pemenangnya Tuan Guru?," tanya mereka dengan hati berdebar.

"Pemenangnya adalah Ahmad," jawab Abu Nawas.

Baca Juga: Detik-detik Aipda Sofyan Halau Agus Sujatno yang Terobos Polsek Astanaanyar sebelum Bom Meledak

Keputusan Abu Nawas ini tentu saja menuai protes dari murid-muridnya.

"Tuan Guru tidak adil masa kurma jelek begitu bisa menang," ucap mereka tidak terima.

Dengan wajah tersenyum Abu Nawas pun menjelaskan

"Tahukah kalian saat kalian membawa kurma kemari saya uji kalian dengan menyamar sebagai pengemis. Tapi tidak ada satu pun yang mau memberikannya kecuali Ahmad. Memang kurma yang dibawa Ahmad kalah bagus dengan kurma yang kalian bawa kurma kalian lebih manis. Tapi ingat, buah yang paling manis adalah buah yang diberikan kepada orang yang kelaparan. Sejatinya buah yang paling manis adalah kebajikan. Oleh sebab itulah meski kurma yang dibawa Ahmad adalah buah biasa, karena kebajikannya inilah membuat buah kurma Ahmad menjadi paling manis di antara buah kalian," jelas Abu Nawas.

Baca Juga: Berikut Ini Kisi-Kisi dan Contoh Soal Tes Wawancara PPK PPS Pemilu 2024

Setelah mendengar penuturan gurunya itu murid-muridnya ini pun menyadari kekeliruannya.

Begitulah kisah Abu Nawas memberikan pelajaran berharga kepada para muridnya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Al Fathan

Tags

Terkini

Terpopuler