Ahli Ilmu Kesehatan Anak: Siapkan Hal Ini Sebelum Buka Sekolah Kembali

4 Mei 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka pada saat Pandemi Covid-19. /Jurnal Soreang/Yusup Supriatna/Pikiran Rakyat


PORTAL MAJALENGKA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K), Msi mengatakan, ada beberapa persiapan sebelum membuka sekolah tatap muka.

Syarat utama adalah kasus baru terkonfirmasi COVID-19 dan kematian di wilayah tersebut harus turun terus menerus selama dua pekan atau lebih. "Lebih baik jika tidak ada kasus baru. Kalau masih fluktuatif tunda dulu," ujar Prof. Soedjatmiko, Senin (3/5).

Dia menambahkan, sebelum sekolah dibuka, Komite Sekolah harus mengecek kesiapan para guru dan sarana di sekolah apakah sudah siap.

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Guru, P3M UNMA Gelar Diklat Penguatan Literasi Digital

Antara lain, disinfektan meja kursi pintu dinding, banyak wastafel dengan air mengalir dan sabun, pengaturan tugas guru mengatur murid-murid ketika datang atau pulang tidak saling bermain.

Prof. Soedjatmiko mengingatkan, meski vaksinasi bisa melindungi guru namun jika terinfeksi
COVID-19 dan kalau jumlah virusnya banyak masih bisa menularkan ke murid.

"Kalau bisa semua guru PCR dulu, yang positif dikarantina. Guru dan murid yang demam, batuk, pilek, diare, berobat dulu, istirahat 3-5 hari," katanya.

Baca Juga: Dikabarkan Tak Lolos Tes Wawasan Kebangasaan, Novel Baswedan Ungkap Adanya Upaya Menyingkirkan

Prof. Soedjatmiko juga mengatakan, persiapan lainnya adalah ada pengaturan jumlah, jarak,
dan posisi meja kursi agar anak tidak saling mendekat di dalam kelas.

Mungkin perlu juga pembatasan dengan tali antara kursi untuk kelas 1 dan 2 SD supaya anak tidak berjalan-jalan saling mendekat di dalam kelas. "Kalau sekolah belum siap, sebaiknya sekolah ditunda dulu," katanya.

Sementara itu, lanjutnya, ada beberapa hal juga yang harus disiapkan orang tua juga anak
sebelum sekolah tatap muka dibuka. Yakni masker yang sesuai dengan ukuran wajah anak
dalam jumlah cukup dan melatih anaknya membiasakan memakai masker terus menerus
selama beberapa jam.

Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Bercerai: Kami Tak Lagi Yakin Bisa Tumbuh Bersama

Orang tua juga harus melatih anaknya segera cuci tangan dengan benar ketika baru sampai sekolah, sebelum pulang dan sampai dirumah dan melatih anak jangan berdekatan dgn orang lain, di jalan dan di sekolah.

"Kalau orangtua dan anak belum siap, tunda sekolah," tegas Prof. Soedjatmiko.

Terakhir, dia juga menyebut, pembukaan sekolah harus dilakukan bertahap. Misal Mahasiswa
dan SMA terlebih dahulu 1-2 pekan.

Baca Juga: Pemudik Motor Mulai Padati Jalur Pantura Jelang Pemberlakuan Penyekatan Lalu Lintas

Kalau mereka patuh protokol kesehatan dan tidak terjadi klaster COVID-19 di Perguruan Tinggi dan SMA maka bisa dilanjut di tingkat SMP. Begitu seterusnya, kalau mereka patuh dan tidak terjadi klaster di SMP, lanjut SD kelas 4, 5, dan 6.

"Kalau mereka patuh dan tidak terjadi klaster di kelas lanjut di kelas 1, 2, dan kelas 3. Kalau
tidak terjadi klaster bisa dilanjutkan buka PAUD, KB, dan TK. Karena peserta PAUD KB TK dan siswa kelas 1-2 mungkin paling sulit utk mematuhi protokol kesehatan," kata Prof.
Soedjatmiko.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler