Waspada! BMKG Prediksi Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia Semakin Besar

- 22 November 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi Tsunami
Ilustrasi Tsunami /PIXABAY/KELLEPICS

"Kejadian gempabumi sebelum tahun 2017 rata-rata hanya 4000-6000 kali dalam setahun, yang dirasakan atau kekuatannya lebih dari 5 sekitar 200-an. Namun setelah tahun 2017 jumlah kejadian itu meningkat menjadi lebih dari 7000 kali dalam setahun. Bahkan tahun 2018 tercatat sebanyak 11.920 kali kejadian gempa. Ini namanya bukan peningkatan, tapi sebuah lonjakan," jelas Dwikorita, dalam pernyataan resmi Selasa 6 Oktober 2020.

Hari ini, Selasa 6 Oktober 2020, BMKG bersama dengan 24 negara lain serentak melakukan IOWave20, latihan mitigasi dan evakuasi dalam merespons sistem peringatan dini tsunami.

Kegiatan dua tahunan ini diselenggarakan oleh Inter-governmental Coordination Group-Indian Ocean Tsunami Warning Mitigation System (ICG-IOTWMS)-UNESCO.

Baca Juga: Salah Hitung, Posisi Jawa Barat Naik Menjadi Peringkat Tiga MTQ Nasional 2020

Menurut Dwikorita hal tersebut perlu diwaspadai, karena sebagian besar tsunami yang terjadi di dunia dipicu oleh gempa bumi.

Oleh karena itu, perlu diperkuat sistem mitigasi gempabumi dan tsunami mengingat hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi.

"Jadi intinya kita harus selalu waspada dan siap apabila sewaktu-waktu terjadi gempa bumi dan tsunami. Inilah yang membuat kita harus selalu berlatih agar kita terampil cekatan, tidak canggung, tidak panik, dan tahu apa yang harus dilakukan seandainya terjadi gempabumi dan tsunami," lanjutnya.Dwikorita menambahkan, Sistem Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini

Baca Juga: UMK Karawang Tertinggi Rp4.798.312, Banjar Terendah Rp1.831.884,83

Tsunami telah dibangun di Indonesia sejak tahun 2008, dengan memasang ratusan jaringan sensor gempabumi yang diperkuat dengan Internet of Things (IoT), Super Computer dan Artificial Intelliget (AI), dan dilengkapi dengan Pemodelan Matematis untuk memantau kejadian gempabumi dan memprediksi Potensi Kejadian Tsunami sebagai akibat dari gempabumi tersebut.

"Latihan ini sangat tepat untuk melatih kecepatan kita dan menguji kecepatan kita dalam merespon peringatan dini, yang sekaligus juga menguji keandalan sistem peringatan dini tersebut."

Halaman:

Editor: Rasyid

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x