Arab Saudi Siapkan kuota 1.000 Orang per Hari dari Indonesia Untuk Melaksanakan Ibadah Umroh

- 4 November 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi jamaah umroh.
Ilustrasi jamaah umroh. /Pixabay

PORTAL MAJALENGKA - Ketua Kesatuan Tour Travel Umrah dan Haji (Kesthuri) Provinsi Sulawesi Selatan Usman Jasad menyebutkan bahwa Indonesia mendapat kuota 1.000 orang umrah per hari dari Pemerintah Arab Saudi.

"Tidak ada kuota khusus Sulsel dari pemerintah pusat, karena itu kan kuota nasional. Tentunya Pemerintah Arab Saudi siapkan kuota 1.000 orang dari Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah," katanya usai pertemuan terkait biaya umrah di masa new normal bersama Wakil Gubernur Sulsel dan Kanwil Kemenag Sulsel di Kantor Gubernur Sulsel Makassar, Senin seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA.

Kesthuri Sulsel mencatat terdapat 32.494 orang calon jamaah umrah yang tertunda pemberangkatannya akibat COVID-19.

Baca Juga: Daftar Top Skor Sementara Liga-liga Eropa Musim 2020-2021

Namun pada pelaksanaan umrah di masa new normal, mereka akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan.

Hanya saja, Usman Jasad mengungkapkan bahwa kebanyakan calon jamaah umrah yang telah ditanyai terkait pemberangkatan umrah di masa new normal menginginkan pelaksanaan ibadah umrah dilakukan setelah adanya vaksin COVID-19.

"Rata-rata jamaah setelah kami tanya-tanya mereka banyak yang bilang tunggu vaksin saja lalu berangkat, karena memang situasinya saat ini masih tahap awal sehingga ketentuan pemberangkatan agak mengalami perubahan dibanding sebelumnya," ujar dia.

Baca Juga: Hilang Usai Ikuti Acara maulid, Guru Ngaji di Bogor Ditemukan Tewas

Beberapa persyaratan pemberangkatan umrah seperti calon jamaah harus dilengkapi dokumen kesehatan COVID-19, seperti telah tes PCR terlebih dahulu, hanya diperuntukkan bagi jamaah yang tidak memiliki penyakit penyerta yang berpotensi terinfeksi virus corona, serta jamaah berusia antara 18-50 tahun.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Drs Khaeroni menyampaikan
terkait ibadah umrah, Kementerian Agama ingin memberikan perlindungan secara penuh kepada umat Islam yang mengikuti ibadah selama pandemi COVID-19.

"Jadi Kementerian Agama ingin memastikan pelaksanaan umrah berjalan dengan baik.
Kita belum bisa memastikan secara konsep pemberangkatan perdana berapa banyak," katanya.

Baca Juga: Pemuda Asal Rajagaluh Majalengka Raih Gelar Master di Al-Azhar Mesir dengan Predikat Cumlaude

Kesthuri Sulsel yang telah mencoba memberangkatkan jamaah sebanyak 17 orang saat ini akan dijadikan sebagai referensi untuk pemberangkatan umrah di Sulsel.

"Sekarang ada 17 orang yang sedang melaksanakan ibadah umrah dari Sulsel dan ini akan menjadi informasi yang baik bagi kami untuk melaksanakan layanan ibadah umrah berikutnya," ungkap Khaeroni.

Selain itu, Amphuri Sulawesi Selatan telah memberikan penjelasan dari jamaah yang disiapkan sebanyak 20 orang dan beberapa tidak bisa berangkat karena hasil tes swabnya terlambat.

Baca Juga: Pemkab Majalengka, Akan Inisiasi Program Kebijakan Pariwisata Halal Berbasis Digital

Belum lagi, lanjut dia, ada sekitar 80 orang yang sisanya mengalami keterlambatan, jadi hal-hal semacam ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi Kemenag Sulsel dan seluruh pihak untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah