TAK SANGKA! Guru Ngaji di Tegal Ini Jadi Pimpinan PKI dan Berhasil Atur Beberapa Pemimpin Daerah

- 13 September 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi PKI. TAK SANGKA! Guru Ngaji di Tegal Ini Jadi Pimpinan PKI dan Berhasil Atur Beberapa Pemimpin Daerah
Ilustrasi PKI. TAK SANGKA! Guru Ngaji di Tegal Ini Jadi Pimpinan PKI dan Berhasil Atur Beberapa Pemimpin Daerah /TheDigitalArtist / Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Tegal merupakan sebuah kota yang berada di sebelah utara Jawa berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Pemalang.

Pada masa PKI pasca kemerdekaan Indonesia, Tegal merupakan salah satu kota yang rawan akan pengaruh PKI.

Pasalnya sebelum kemerdekaan, Tegal telah menjadi salah satu kota yang menjadi basis PKI pada tahun 1926.

Baca Juga: Wacana Pasha Ungu Maju di Pilkada Majalengka Hanya Spekulatif

Meskipun pemberontakan PKI pada 1926 berhasil diredam, namun PKI di Tegal mulai muncul kembali pada 1945.

Pemimpin PKI yang menjadi kepercayaan anggotanya di Tegal bernama Sakhyani yang berprofesi sebagai guru ngaji.

Saat siang hari ia menjadi seorang tukang cukur di wilayah Kajen dan saat malam hari berkegiatan mengajar ngaji di tempat yang cukup jauh dari rumahnya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut PCX Vs Beat di Unperpass Senen Telan Korban Jiwa

Ia terlahir sebagai anak dari pasangan suami-istri berdarah Madura dan mulai pindah ke Tegal saat usianya masih kecil.

Bisa dikatakan bahwa Sakhyani juga kental akan pendidikan ke-islaman mengingat ayah dan ibunya berasal dari Madura, sehingga ia pun cukup paham dengan pendidikan Islam.

Selain itu Sakhyani dekat dengan ulama setempat yakni Kyai Makdum yang terkenal akan kealiman dan kesaktiannya.

Baca Juga: Partai Golkar Tegaskan Ridwan Kamil Tidak Diusung Cawapres, Melainkan Cagub DKI Jakarta

Maka dengan itu, Sakhyani tak susah untuk menggaet hati masyarakat terutama para buruh, petani, dan nelayan untuk bergabung dengan PKI.

Selepas Indonesia merdeka dan masih menginjak tahun 1945, Sakhyani mulai bergerak mengaktifkan kembali PKI untuk membuat propaganda.

Sakhyani menjadi bengis dan kata-katanya mampu membuat anggotanya menurut begitu saja untuk merampas, membunuh, bahkan memberontakak pada pemerintahan yang sah.

Ia tak segan membunuh siapa saja yang tak miliki paham yang sama dengan dirinya atau paham PKI yakni sama rata sama rasa.

Orang-orang Belanda, pejabat, kaum bangsawan, ulama, bahkan etnis China yang tak miliki paham yang sama menjadi sasaran kekejamannya untuk mencapai tujuan yakni Negara Komunis.

Di wilayah Tegal, Brebes, dan Pemalang, peristiwa yang melibatkan Sakhyani sebagai pimpinannya dikenal sebagai Peristiwa Tiga Daerah.

Sakhyani sebagai pimpinan PKI yang ditakuti berhasil memecat dan menggantikan beberapa pemimpin daerah seperti Kepala Desa dan Camat.

Ia memilih orang-orang pilihannya untuk menjabat di pemerintahan agar mudah mengatur dan mengarahkan di bawah komandonya.

Strateginya berhasil membuat bingung masyarakat yang kontra dengannya karena orang pilihannya bukan hanya dari kalangan PKI saja, namun ia juga menjadikan para ulama untuk menjadi Kepala Desa bahkan Camat.

Sakhyani terkenal dengan sebutannya yakni si Kutil karena memiliki wajah yang penuh kutil dan merupakan julukannya sejak kecil saat pindah dari Madura ke Pesayangan, Tegal.***

 

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah