Baca Juga: Penyebaran Penyakit Menular Seksual Meningkat: Perlu Kesadaran dan Tindakan Pencegahan
Hewan ternak dapat terinfeksi penyakit Antraks apabila memakan pakan atau meminum air yang terkontaminasi spora tersebut atau jika spora mengenai bagian tubuh hewan yang luka. Ternak penderita antraks kemudian dapat menulari ternak yang lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuhnya.
Penyakit Antraks juga bisa ditularkan kepada manusia karena disebabkan pengeksporan pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternakan seperti kulit dan daging, atau mengonsumsi daging hewan yang tertular Antraks.
Selain itu, penularan penyakit Antraks juga dapat terjadi ketika seseorang menghirup spora produk hewan yang sakit misalnya kulit atau bulu yang dikeringkan.
Bakteri Antraks dapat memasuki tubuh manusia melalui usus kecil, paru-paru (dihirup), atau kulit (melalui luka).
Daging hewan yang terkena Antraks memiliki ciri-ciri dagingnya brwarna hitam, berlendir, dan berbau.
Bagaimana gejala seseorang yang terjangkit penyakot Antraks?
Baca Juga: Waspada Penyakit Leptospirosis! Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya Berikut Ini
Adapun beberapa gejala-gejala antraks pada pencernaan, yaitu mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah bercampur darah, buang air besar berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat. Sedangkan gejala pada kulit seperti borok setelah mengkonsumsi atau mengolah daging asal hewan sakit antraks.
Menurut penjelasan salah satu dokter, seseorang bisa disebut positif antraks bila pemeriksaan di laboratorium menemukan bakteri Bacillus anthtracis pada darah atau luka di kulitnya.