GUS DUR PAHLAWAN Bagi Masyarakat Thionghoa, Berkatnya IMLEK Bisa Dirayakan di Indonesia

- 31 Januari 2022, 21:02 WIB
GUS DUR PAHLAWAN Bagi Masyarakat Thionghoa, Berkatnya IMLEK Bisa Dirayakan di Indonesia
GUS DUR PAHLAWAN Bagi Masyarakat Thionghoa, Berkatnya IMLEK Bisa Dirayakan di Indonesia /Instagram @jaringangusdurian

Selama lebih dari tiga dekade lamanya, aturan diskriminatif tersebut ada. Baru di tahun 2000, Gus Dur menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Inpres Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina.

Presiden Republik Indonesia menimbang bahwa penyelenggaraan kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat, pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari hak asasi manusia. 

Baca Juga: AMS Majalengka Tetap Komitmen Ngajaga Sarakan ku Pepelakan

Bukan hanya sekedar peribadatan, menurut Liang, Imlek juga merupakan wujud perayaan budaya.

Sejarah Imlek di China dikutip dari berbagai sumber:

Awalnya, Hari Raya Imlek merupakan sebuah perayaan oleh para petani di China untuk menyambut musim semi dengan bahagia dan penuh syukur. Apalagi, pada saat musim dingin mereka tidak dapat bekerja.

Untuk itulah, perayaan ini juga sering disebut sebagai Xin Jia (Sincia) atau Festival Musim Semi.

Diceritakan Tahun Baru Imlek. Konon, ribuan tahun lalu, muncul sebuah monster bernama “Nian” (dari kata 年 yang memiliki arti sebagai “tahun”) akan datang pada akhir tahun China.

Nian, monster menyeramkan yang memiliki gigi dan tanduk panjang, bakal menyerang dan membunuh penduduk desa, serta memakan tanaman dan ternak. 

Untuk menakut-nakuti monster tersebut, penduduk desa pun menggunakan suara ledakan dan lampu-lampu yang terang.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah