Ahmad juga mencoba mengkaitkan dengan kejadian di Papua beberapa hari lalu, tepatnya pada 26 Juli 2021 saat anggota TNI Angkatan Udara (AU) menginjak kepala seorang warga Merauke.
Menurut Ahmad, bisa saja masyarakat Papua akan kembali tersulut emosinya jika berkaitan dengan aparat keamanan.
“Kasus pembakaran ini bisa jadi adalah bentuk dari emosi masyarakat yang merupakan buntut dari kasus penginjakan kepala yang dilakukan oleh Anggota TNI AU beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Ahmad mengatakan penting dan mendesaknya perubahan pendekatan dan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Papua. Dari pendekatan keamanan menjadi pendekatan yang mengedepankan dialog.
Ahmad pun berharap, dari pembaharuan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, yang salah satunya mengamanatkan pembentukan badan khusus yang diketuai oleh Wakil Presiden di Papua, dapat ikut meredakan permasalahan yang ada di Papua saat ini.
Hadirnya badan khusus di Papua dapat membawa perubahan, terutama jika pemerintah mengedepankan pendekatan dialog daripada pendekatan kekerasan lewat aparatnya.
"Tidak hanya soal pembangunan dan infrastruktur, namun dapat meredakan ketegangan yang sering terjadi di Papua saat ini,” ujar Ahmad.
Ahmad menambahkan, sangat penting bagi pemerintah pusat maupun daerah di Papua maupun Papua Barat untuk dapat merangkul seluruh elemen yang ada di Papua dan Papua Barat.
Mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, aparat keamanan, para pemuka agama, ketua suku, hingga setiap lapisan masyarakat Papua.