Said Aqil Siradj: Korupsi Bansos Bikin Pemerintah Kehilangan Kepercayaan Masyarakat

- 28 Juli 2021, 12:15 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. /Dok. nu.or.id/
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. /Dok. nu.or.id/ /

PORTAL MAJALENGKA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengungkapkan, rakyat sangat sakit hati dengan ulah pejabat yang korupsi bantuan sosial (bansos) dampak pandemi Covid-19.

KH Said Aqil Siradj mengatakan, prilaku pejabat korupsi bansos itu sangat tega. Rakyat yang dirundung kesulitan hidup akibat pembatasan aktivitas selama pandemi justru dirampas pejabat korup.

Pernyataan itu dia sampaikan saat silaturahmi bertajuk dialog virtual antara Kemenkopolhukam bersama PBNU Selasa, 27 Juli 2021.

Baca Juga: Menteri Sosial Juliari Peter Batubara Ditetapkan sebagai Tersangka Korupsi Bansos

Di hadapan Mahfud MD, Komisaris PT KAI itu mengatakan bahwa prilaku korupsi bansos sangat menyakitkan masyarakat yang terhimpit kesulitan ekonomi.

"Saya ngerti. Saya tau betapa beratnya beban pemerintah. Tapi betapa sakitnya rakyat juga ketika bansos dikorupsi. Ketika pejabat atau seorang menteri korupsi. Tega-teganya korupsi bansos Covid-19. Masya Allah ini merupakan tamparan yang sangat menyakitkan sekali," kata Kiai Said dalam acara itu.

Dalam situasi sulit seperti saat ini, sudah seharusnya pemerintah hadir meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan hidup. Prilaku korupsi bansos itu, kata Kiai Said, membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah.

Baca Juga: Bisakah Pelaku Korupsi Bansos Corona Dihukum Mati? Ini Kata Pakar Hukum

"Dampaknya sangat besar. Kehilangan kepercayaan. Itu yang paling besar dampaknya. Distrust dari masyarakat kepada pemerintah. Walaupun itu cuma satu menteri yang melakukan itu tapi dampaknya bisa-bisa mengeneralisir mereka tidak percaya pemerintahan ini," kata Said Aqil Siradj.

Halaman:

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x