"Yang menyalurkan Perum Bulog, Kemensos hanya mengirimkan data penerima kepada Kementerian Keuangan. Total volume untuk beras dari Perum Bulog sebesar 200.000.000 kilogram," katanya.
Berbeda dengan beras dari Kemensos seberat 5 kilogram, beras dari Perum Bulog seberat 10 kilogram ini disalurkan untuk skala nasional sesuai dengan domisili KPM PKH dan KPM BST.
Baca Juga: Jokowi Luncurkan Bantuan Sosial dan Paket Obat Gratis untuk Masyarakat yang Isoman
"Dengan bantuan beras, diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi,” kata Mensos Risma.
Secara umum, dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial, Kemensos juga mengoptimalisasikan program bansos reguler, yakni PKH, BPNT atau Kartu Sembako dan BST. PKH salur tahap ketiga yakni untuk bulan Juli-Agustus-September, disalurkan pada Juli 2021.
“Kemensos juga mencairkan BST untuk 10 juta KPM selama 2 bulan yakni Mei dan Juni, yang cair pada Juli. Kemudian untuk 18,8 juta KPM BPNT atau Kartu Sembako mendapat tambahan dua 2 bulan, yakni pada bulan Juli dan Agustus,” kata Mensos.
Anggaran untuk PKH sebesar Rp28,3 triliun, dan BPNT atau Kartu Sembako sebesar Rp42,3 triliun yang disalurkan melalui Bank-bank Milik Negara (Himbara).
Kemudian untuk BST anggaran sebesar Rp15,1 triliun yang disalurkan oleh PT Pos Indonesia.
"Dengan ketiga bansos ini diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat,” kata Mensos Risma.***