PPKM Darurat, Netty: Jangan Hanya Ganti Istilah Bikin Lelah Publik

- 2 Juli 2021, 22:47 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani minta pemerintah pusat dan daerah dapat berkoordinasi dengan baik, agar nantinya penerapan PPKM Darurat dapat berjalan dengan sinkron dan tanpa adanya perbedaan kebijakan yang nantinya justru membuat pengganti PPKM Mikro tersebut tidak efektif.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani minta pemerintah pusat dan daerah dapat berkoordinasi dengan baik, agar nantinya penerapan PPKM Darurat dapat berjalan dengan sinkron dan tanpa adanya perbedaan kebijakan yang nantinya justru membuat pengganti PPKM Mikro tersebut tidak efektif. /Dok. DPR/Azka/DPR

PORTAL MAJALENGKA -- Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco minta agar seluruh lapisan masyarakat menjalankan PPKM Darurat dengan bersungguh-sungguh.

Jika semua pihak serentak menjalankan kebijakan itu, Sufmi Dasco yakin laju kasus Covid-19 dapat ditekan hingga di bawah angka 10 ribu kasus positif per hari.

Ditemui awak media di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 1 Juli 2021, politisi Partai Gerindra itu menyebut, tidak hanya tempat perbelanjaan seperti mal dan restoran yang harus tertib, namun di lingkungan tempat tinggal pun harus berdisiplin.

Baca Juga: PPKM Darurat, Takbiran dan Sholat Idul Adha Ditiadakan di Asesmen 3 dan 4

Namun lain Dasco lain pula Netty Prasetiyani Aher. Anggota Komisi IX DPR RI ini mengatakan, pemerintah harus menjelaskan bagaimana detil penerapan PPKM Darurat di lapangan.

"Apa yang membedakan PPKM Darurat dengan PPKM Mikro dan PSBB? Indikatornya harus di-break down, jangan hanya ganti istilah yang membuat lelah publik," tandas Netty seperti ditulis dpr.go.id.

Selain itu, PPKM Darurat juga dinilainya merupakan kebijakan yang terlambat. Seharusnya, kata Netty, kebijakan yang merupakan rem darurat sudah dilakukan sejak awal.

Baca Juga: PPKM Darurat, DPD Minta Pemerintah Antisipasi Potensi Gelombang PHK

"Ini kan jadi seperti terlambat karena para epidemiolog dan asosiasi tenaga kesehatan sudah mengingatkan akan terjadi ledakan kasus sejak lama, bahkan dengan adanya varian baru," tutur Netty.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah