Gempa Susulan 13 Kali Guncang Pulau Seram, Tinggi Permukaan Air Laut Naik Setengah Meter

- 16 Juni 2021, 18:33 WIB
Info terkini gempa Maluku Tengah, BMKG mutakhirkan gempa magnitudo yang semula berkekuatan 6,1 SR menjadi 6,0 SR
Info terkini gempa Maluku Tengah, BMKG mutakhirkan gempa magnitudo yang semula berkekuatan 6,1 SR menjadi 6,0 SR /Tangkapan layar Youtube Info BMKG/PRMN Metro Lampung news/Sihol Mulatua Hasugian

PORTAL MAJALENGKA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meralat kembali informasi gempa berkekuatan 6,1 magnitudo menjadi 6,0 magnitudo di Pulau Seram, Maluku Tengah.

Peristiwa gempa Pulau Seram, Maluku Tengah itu disebut berpotensi tsunami. Sebelumnya pada rilisan pertama, BMKG menyebut tidak berpotensi tsunami. 

Potensi tsunami dimungkinkan terjadi akibat adanya longsoran tebing di kedalaman 19 kilometer pasca gempa. Sehingga memicu kenaikan permukaan air laut.

Baca Juga: BMKG Minta Warga Pesisir Pulau Seram Jauhi Pantai, Waspada Tsunami dan Gempa Susulan

Kepala BKMG Dwikorita Karnawati mengatakan, gempa itu terjadi di perbatasan antara laut dan pantai perairan Pulau Seram, Maluku Tengah.

Jadi, kalaupun ada potensi tsunami, itu bukan karena dahsyatnya guncangan gempa. Tetapi karena longsornya tebing di dasar laut yang memicu kenaikan permukaan air laut.

"Berdasarkan hasil observasi, tinggi muka air laut di stasiun bagan informasi geo special yaitu di Teheru menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi setengah meter. Hal ini diperkirakan akibat dari adanya longsor tebing bawah laut," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara daring, Rabu, 16 Juni 2021.

Baca Juga: Waspada, BMKG Ingatkan Potensi Tsunami di Pulau Seram Maluku

Hingga Rabu siang tadi, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 13 kali. Tetapi, kekuatannya terbesar gempa susulan itu terbilang masih rendah yakni 3.5 magnitudo.

Karenanya, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama masyarakat yang tinggal di bentangan bibir pantai Japutih, Kepulauan Seram, Maluku Tengah.

Sebab, guguran longsor tebing dalam laut itu membuktikan adanya kenaikan tinggi muka air laut.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 3.0 Magnitudo Guncang Kota Cianjur, Warga dan Pasien Rumah Sakit Berhamburan Keluar Gedung

"Ini karena gempa-gempa susulan masih terjadi, maka dikhawatirkan masih berpotensi tsunami akibat tebing longsor di bawah laut," katanya.

Dia mengingatkan, bila nantinya masyarakat di pesisir pantai Japutih, Pulau Seam, Maluku Tengah, merasakan ada guncangan yang lebih besar akibat gempa, agar bergegas meninggalkan tepian pantai menuju tempat yang lebih aman.

"Masyarakat diminta apabila nanti merasakan gempa yang cukup kuat, mohon segera menjauhi pantai. Menuju tempat yang lebih tinggi, berjaga-jaga," katanya.

Baca Juga: Para Arkeolog Temukan Bata Penahan Gempa di Situs Candi Dingkel Sambimaya Indramayu

Hingga kini, belum ada kerusakan berarti yang terlihat akibat gempa itu. Baik di rumah-rumah warga, maupun di fasilitas publik. Kata dia, hanya ada kerusakan pada pagar tembok salah satu gereja di Kecamatan Tehelu.

"Kami masih terus memantau perkembangan situasinya," katanya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah