"Bayangkan misalnya dulu sebelum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi kita harus jalan kaki, sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, naik sepeda motor bisa naik mobil, membangun peradaban baru," tambah Presiden.
Ketika bandara hadir di tengah masyarakat juga turut mendisiplinkan masyarakat agar tepat waktu.
"Misalnya sekarang ada bandara artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan jamnya sudah ditentukan kalau tidak akan ditinggal pesawat, itu juga membangun kedisplinan baru, membangun peradaban," ungkap Presiden.
Baca Juga: Keluarga Besar PP Lirboyo Kediri Jalani Vaksinasi Covid-19 Jenis AstraZeneca
Selain itu dengan adanya pembangunan infrastruktur juga menciptakan daya saing agar masyarakat bisa berinovasi.
"Bahwa membangun infrastruktur bukan hanya melulu fisik, tidak, tapi juga membangun sebuah kompetisi, membangun 'competitiveness' daya saing dengan negara-negara lain," tambah Presiden.
Presiden Jokowi pun berharap agar Bandara Kuabang dapat memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru meski pada masa pandemi bandara itu hanya beroperasi untuk pesawat "carter".***