PORTAL MAJALENGKA-Kepala BPBD Jawa Barat Dani Ramdan, Kamis, mengatakan ada 500 desa di Jabar yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologis.
Bencana hidrometeorologis atau bencana yang diakibatkan oleh cuaca dengan tingkat kerawanan yang tinggi tersebar di hampir seluruh wilayah di Jabar.
500 desa yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologis paling banyak terdapat di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Bogor.
Baca Juga: Ahli Sebut Antibodi Penyintas Covid-19 Bertahan 3 sampai 8 Bulan
Sementara di bagian timur Jabar, daerah yang masuk 500 desa rawan bencana hidrometeorologis ialah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu.
Sedangkan di bagian utara ialah Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, dan Bekasi.
Dani mengatakan untuk mengantisipasi dampak dari bencana tersebut, BPBD Jabar telah bergerak untuk membuat desa tangguh bencana dan hingga akhir Januari 2021 sedikitnya 250 desa telah dibekali konsep dan peralatan untuk menghadapi bencana.
Baca Juga: Sekjen: Pemerintah Siapkan Rp 9 Triliun untuk Tenaga Kesehatan yang Tangani Pasien Covid-19
"Sejauh ini sudah kita bangun baru 250-an, setengahnya. Kita akan buat percepatan untuk 250 desa yang lain dengan program fast track, kalau standar Destana BNPB itu ada 16 indikator, nah untuk kondisi saat ini minimal ada tiga indikator dulu, ada satgas, ada peralatan yang stand by dan anggaran yang tersedia," kata dia.