Network
PORTAL MAJALENGKA-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kondisi cuaca pada saat kejadian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berdasarkan observasi di Bandara Soekarno-Hatta sempat memburuk pada pukul 13.31 namun pada 13. 15 sempat ada peringatan dini terkait kondisi cuaca di wilayah Bandara kemudian jarak pandang membaik.
“Di situ kita lihat warna kuning. Hingga menyebabkan pesawat melakukan hold boarding,” katanya.
Pada pukul 14.36, lanjut dia, kondisi cuaca mulai membaik, sehingga pesawat tinggal landas setelah mengantongi izin dari pengatur lalu lintas udara (ATC).
Baca Juga: Polisi Tangkap Pencuri Bermodus Pecah Kaca Mobil di Parkiran Kota Cirebon
Namun empat menit berselang tepatnya pada pukul 14.39 pesawat dinyatakan hilang kontak.
Sebelumnya Dwikorita menjelaskan BMKG memprediksi akan terjadi hujan disertai petir pada hari yang sama antara pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
“Kami melakukan observasi udara atas dengan melepaskan balon pada 9 Januari. Setiap hari kami lakukan konsisten tanggal 7, 8, 9 selama tiga hari terakhir sampai saat kejadian bahwa potensi icing (pembentukan formasi es) pada 0 sampai 20 derajat celcius berada pada ketinggian 16.000 sampai 27.000 kaki sedangkan pada ketinggian 11.000 kaki tidak ada potensi icing,” katanya.
Baca Juga: Tiga Menteri Terbitkan SKB: Sekolah Negeri Bebaskan Guru dan Murid Pilih Seragam
Dwikorita menjelaskan pada pukul 13.30 WIB hingga 14.00 WIB kondisi cuaca memburuk pada saat pesawat tinggal landas.
