Reisa: Tidak mungkin 1,4 juta tenaga kesehatan hanya bertugas merawat pasien Covid-19.

- 24 Januari 2021, 13:00 WIB
Petugas merapikan tempat tidur untuk pasien COVID-19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala),  di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat 15 Januari 2021.
Petugas merapikan tempat tidur untuk pasien COVID-19 berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat 15 Januari 2021. /Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Adapun tiga jurus melawan Covid-19 adalah tetap disiplin 3M, dukung penuh kinerja tenaga
kesehatan Indonesia, kemudian lawan dan perangi hoaks.

“Memakai masker dan kombinasi jaga jarak dan mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan drastis sampai ke tingkat terendah,” pesannya.

Baca Juga: Kapolres Merauke Berikan Pelatihan Home Industry pada Perempuan Pedalaman Asmat

Sementara itu, pemahaman penuh tenaga kesehatan akan program vaksinasi Covid-19 sangat penting.

Berbagai survei menunjukkan tenaga kesehatan adalah pihak terpercaya dalam mengedukasi masyarakat tentang vaksin Covid-19.

Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan didukung UNICEF juga mempersiapkan tenaga kesehatan menjadi komunikator yang handal.

Baca Juga: BMKG: Puncak Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Sebanyak 42 ribu vaksinator yang dilatih juga telah menerima pelatihan keterampilan komunikasi antarpribadi.

Sebelum mereka terjun ke masyarakat, para vaksinator ini berinisiatif mengedukasi sesama tenaga kesehatan terlebih dahulu yang menjadi kelompok pertama penerima vaksin.

Tercatat lebih dari 4.100 vaksinator mulai aktif mengedukasi dan menyampaikan laporan dialog dan diskusi mereka melalui sebuah platform teknologi yang dikembangkan Kementerian Kesehatan dan UNICEF bernama Rapid Pro.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x