"Hal-hal berdampak negatif yang bersumber dari keluarga harus menjadi perhatian bersama dan dapat dicegah. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu menyukseskan pembangunan manusia berkualitas di Indonesia," katanya.
Euis mengatakan pandemi COVID-19 telah mengganggu berbagai sendi kehidupan, termasuk ketahanan keluarga. Banyak rumah tangga mengalami ketidaktahanan pangan, stress, dan tekanan ekonomi akibat pandemi.
Baca Juga: Antisipasi Ancaman Keamanan Siber di Sektor Pendidikan Tahun 2021
Menurut dia kejahatan dan krisis yang tidak dikehendaki dapat dicegah melalui deteksi dan diagnostik ketahanan keluarga secara dini.
Sarana pencegahan kerapuhan dan kerentanan keluarga sebenarnya tersedia, tetapi masyarakat enggan mengungkapkan kerentanan dan kerapuhan dalam keluarga.
Baca Juga: Ini Daftar Deretan Aplikasi Populer Selama Tahun 2020, dari Zoom Sampai Among Us
Apalagi, media konsultasi dengan pakar secara tatap muka sulit dilakukan karena pandemi, demikian Euis Sunarti.***