Masuk Bali Ketat, Wisatawan Alihkan Libur Natal ke Bandung dan Puncak

- 27 Desember 2020, 10:15 WIB
Kepadatan kendaraan yang terjebak kemacetan di jalan menuju Puncak Bogor, Jawa Barat. Banyak wisatawan mengalihkan tujuan wisata ke Bandung dan Puncak karena syarat masuk ke Bali sangat ketat
Kepadatan kendaraan yang terjebak kemacetan di jalan menuju Puncak Bogor, Jawa Barat. Banyak wisatawan mengalihkan tujuan wisata ke Bandung dan Puncak karena syarat masuk ke Bali sangat ketat /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

PORTAL MAJALENGKA - Banyak wisatawan domestik yang memilih untuk menghabiskan libur Natal ke Bandung dan Puncak, sebagai alternatif liburan ke Bali.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan okupansi atau keterisian hotel di kawasan Bandung dan Puncak, Jawa Barat mencapai 65 persen pada libur Natal 2020.

Hariyadi menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali menerapkan protokol kesehatan lebih ketat yakni kewajiban PCR Test bagi wisatawan saat libur Natal.

Baca Juga: Pemkab Majalengka Tutup Objek Wisata pada Libur Natal dan Tahun Baru 2021

“Masyarakat yang tidak ke Bali, perginya di sekitaran pulau Jawa saja. Jadi di Bandung dan Puncak itu ramai, karena bisa ditempuh dengan mobil,” kata Hariyadi.

Hariyadi menilai okupansi hotel di Bali untuk libur akhir tahun hanya mencapai sekitar 15 persen di kawasan Ubud, sedangkan di Kabupaten Badung mencapai 25 persen.

Menurut dia, okupansi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi keterisian hotel selama pandemi yang bahkan tidak mencapai 10 persen, akibat banyak hotel yang tutup.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Ancol Tutup Layanan Selama Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021

“Bali ini paling berat karena jumlah kamarnya besar. Total semua kamar sekitar 160 ribuan, jadi sekarang ini contohnya di Kabupaten Badung hanya sekitar 25 persen,” kata Hariyadi.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x