PORTAL MAJALENGKA - TNI akan mengerahkan sekitar 4.850 prajurit untuk mengamankan Papua menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Anggota DPD asal Papua Barat Filep Wamafma, mempertanyakan langkah yang diambil TNI tersebut.
"Kedatangan tentara ini sesungguhnya memberi isyarat bahwa Papua tidak aman di saat Natal. Adakah daerah lain di Indonesia yang dikirimkan pasukan tentara sebanyak itu?" kata dia, di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020 dikutip dari Antara.
Baca Juga: Menteri Agama Imbau Rayakan Natal Secara Sederhana dengan Berbagi Kasih pada Sesama
"Jika damai Natal yang dicari, mengapa tentara harus dikirim? Natal Papua adalah Natal kedamaian," sambungnya.
Ia mengatakan "wajah" Papua berseri-seri dalam keceriaan Natal pada Desember ini. Karena persaudaraan dipupuk kembali, persatuan ditanam kembali, pinang dan sirih menjadi hidangan pemersatu, lalu cerita tete-nene tentang darah dan air mata perjuangan mulai diwariskan dalam kegembiraan Natal.
Namun menurut dia, tiba-tiba masyarakat Papua dikejutkan dengan berita TNI akan mengerahkan ribuan prajurit untuk mengamankan Papua menjelang perayaan Natal.
Baca Juga: Terkait Kasus Suap Dana Perimbangan, Maki Ancam Praperadilan KPK
Ia menilai mengirimkan tentara ke Papua di saat Natal, mengindikasikan ketakutan pada hal tertentu dan lebih dari itu.