Status Gunung Merapi Naik Menjadi Siaga, Warga Mulai Mengungsi

7 November 2020, 18:00 WIB
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu: Status aktivitas Gunung Merapi saat ini naik menjadi Siaga, Sleman akhirnya menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga akhir bulan. //ANTARA FOTO/

PORTAL MAJALENGKA- Status terbaru Gunung Merapi kini naik dari waspada menjadi siaga. warga dihimbau untuk lebih berhati-hati.

Beberapa warga akhirnya memutuskan untuk mengungsi, terutama yang tinggal di kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat, 6 November 2020.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto menyebutkan, semalam ada kesepakatan dari aparat Desa Paten, Krinjing, dan Ngargomulyo di Kecamatan Dukun untuk mulai mengungsikan sebagian warga guna meminimalkan dampak jika Gunung Merapi meletus.

Baca Juga: Kepala Staf Gedung Putih Positif Covid-19

"Hal ini bisa dipahami, karena status Merapi menjadi siaga ditetapkan kemarin jam 12.00, kalau sore hari mereka mengungsi belum cukup siap secara psikologi, dan baru hari ini bisa dilakukan evakuasi," katanya, dikutip oleh dari Antara.


Edy menjelaskan, konsep Desa Bersaudara dijalankan dalam pengungsian warga di desa-desa yang ada di sekitar Gunung Merapi.

Desa-desa yang berada di kawasan rawan bahaya dipersaudarakan dengan desa-desa penyangga di dekatnya, yang antara lain akan menjadi tempat warga desa di kawasan rawan bahaya mengungsi.

Baca Juga: Menggiurkan! Segini Besaran Gaji Presiden di Amerika Serikat

Dilansir dari PikiranRakyat.com sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Gunung Merapi Siaga, BPBD Mulai Ungsikan Warga di Tiga Desa Sekitar", warga dari Desa Paten bisa mengungsi ke Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, warga Desa Ngargomulyo bisa mengungsi ke Tamanagung di Kecamatan Muntilan.

Baca Juga: 6 Makanan Ini Berbahaya Jika Tidak langsung Dimakan, Begini Alasannya

Sementara warga Desa Krinjing bisa mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Jadi mereka mengungsi bukan diungsikan, karena konsep Desa Bersaudara adalah pemberdayaan masyarakat, konsep manajemen pengungsian berbasis masyarakat itu berangkat dari pengalaman tahun 2010, sehingga dengan ini lebih tertata," kata Edy.

Baca Juga: MotoGP 2021 Mulai Maret, Sirkuit Mandalika Masih Cadangan

Saat ini, lanjut Edy, warga di Desa Krinjing sudah mulai mengungsi.

Warga yang bergerak menuju tempat pengungsian utamanya mereka yang termasuk dalam kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, orang sakit, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Indonesia Resmi Masuki Jurang Resesi

Menurut Edy, pada Jumat 6 Oktober 2020 hari ini ada 50 warga Dusun Trono, 50 warga Dusun Trayem, dan 60 warga Dusun Pugeran di Desa Krinjing yang mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Mereka mengungsi dengan kendaraan sendiri, disiapkan enam unit mobil kemudian dikawal oleh ambulans. Memang konsepnya seperti itu, setiap kali perjalanan ada yang mengawal ambulans dan dari Polsek serta Koramil," kata Edy menambahkan.***(TIM PRNM/PikiranRakyat.com)

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler