BEMNUS JABAR Mengecam Tindakan Represifitas kepada Korda Bemnus NTT

5 April 2024, 08:35 WIB
Ilustrasi kekerasan. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PORTAL MAJALENGKA - Korda Bemnus Jawa Barat, Aris Gunawan mengecam tindakan aparat kepada kawan-kawan bemnus NTT yang menggelar aksi di Depan Pangadilan Negeri (PN) Kupang pada kamis 4 April 2024.

Hemax selaku Korda BEMNUS NTT turut menjadi korban kekerasan sehingga bagian muka nya terjadi benturan-benturan keras.

Aksi ini bukan hanya di gelar waktu itu saja, melainkan aksi ini di gelar massa Aliansi Peduli Kemanusian dalam rangka mengawal kasus meninggal nya Roy Bolle dengan terdakwa marten konat cs dan merupakan aksi ke 19 kalinya.

Baca Juga: Asal Usul Tokoh Buta dalam Wayang Golek Sunda Menurut Ajaran Sundayana

Saudra korban Hemax Rihi Herewilla sekarang di larikan ke RS Titus Uly Kupang dan mendapatkan penanganan yang serius karena di bagian muka nya terjadi luka berat lewat pengeroyokan oleh oknum aparat.

"Maka dari itu kami dari Alian BEM Nusantara Jawa Barat ikut mengecam tindakan aparat yang tidak humanis dalam mengawal aksi Aliansi Peduli kemanusian, oleh karena itu kami:

1. Mengecam tindakan brutak Oknum Aparat yang mengakibatkan refresif dan intimidasi pada masa aksi

2. Hentikan segala bentuk refresifitas terhadap masyarakat yang melakukan aksi demonstrasi.

Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri Digelar Kemenag 9 April 2024

3. Kami minta aparat kepolisian terutama Kapolda NTT dan Kapolri untuk turun tangan agar menegur para anggota nya yang melakukan sikap brutal yang tidak humanis.

4. Kami meminta aprat kepolisian segera meminta maaf kepada publik terutama pada korban yang mengalami luka serius.

Sementara itu, Korwil Bemnus wilayah 3 Ciayumajakuning Iqbal menyebut, pihaknya mengecam tindakan represif dari oknum aparatur kepolisian dan meminta Kapolda NTT dan juga Kapolri untuk menugur para anggota yang memang masih melakukan tidakan tersebut kepada masa aksi.

"Karena lagi-lagi kebebasan untuk berpendapat seharusnya terjamin oleh negara," ujar dia.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler