Mengenal Nyai R Djuaesih, Tokoh Pendiri Muslimat NU yang Memperjuangkan Hak Perempuan

2 Februari 2023, 16:33 WIB
Ilustrasi Muslimat Nadhlatul Ulama /R.NUR/muslimatnu.or.id

PORTAL MAJALENGKA - Pada 7 Februari 2023 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1444 Hijriah merupakan harlah ke-100 Nahdlatul Ulama (NU).

NU sendiri didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 Masehi, diusianya yang ke-100 pastilah NU sudah mengalami banyak perubahan.

Dalam perjalanannya mendidik bangsa, NU awalnya tidak memiliki organisasi yang khusus menaungi kaum perempuannya.

Baca Juga: Daya Tarik Lagu 'Pemuda Idaman', Nengsi Mampu Membius Penikmat Tarling Tiap Generasi

Hingga muncul gagasan dari Nyai R Djuaesih, dia merupakan tokoh perempuan NU yang membawa perubahan besar bagi internal NU.

Nyai R Djuaesih adalah salah satu penggagas adanya organisasi perempuan NU.

Dia juga merupakan perempuan pertama yang naik ke mimbar resmi organisasi NU, dalam Muktamar ke-13 di Menes, Banten, Jawa Barat pada tahun 1938.

Baca Juga: Waspada Saldo ATM Bocor! Inilah Cara Menghindari Penipuan Online Modus Link Bansos hingga Undangan Pernikahan

Dalam Muktamar tersebut, Nyai R Djuaesih dengan tegas menyampaikaj tentang pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan.

Dia juga menyerukan agar kaum perempuan untuk bangkit menyuarakan haknya sesuai ajaran agama Islam.

"Di dalam agama Islam, bukan saja kaum laki-laki yang harus dididik mengenai pengetahuan agama dan pengetahuan lain. Kaum wanita juga wajib mendapatkan didikan yang selaras dengan kehendak dan tuntutan agama. Karena itu, kaum wanita yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama mesti bangkit,” ucap Nyai R Djuaesih dalam forum Permusyawaratan tertingi NU itu, seperti dikutip dari nu.or.id.

Baca Juga: Profil Ge Pamungkas si Pelawak yang Jadi Sadboy Cool di Series Mantan Tapi Menikah

Bagi Nyai R Djuaesih NU adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mendidik umat Islam agar mendapat pengetahuan yang luas tentang agamanya.

"Di dalam agama Islam bukan saja kaum laki-laki yang harus dididik tentang soal-soal yang berkenaan dengan agamanya, bahkan kaum perempuan juga harus mendapat didikan yang selaras dengan kehendak dan tuntunan agama, sebagaimana lakinya. Inilah nantinya yang akan dapat membawa keamanan dunia dan akhirat" ungkap Nyai R Djuaesih.

Kemudian dibentuklah Nahdlatoel Oelama Moeslimat (NOM) pada 26 Rabiul Akhir 1365 Hijriah atau 29 Maret 1946 di Purwokerto dengan mengangkat Chadijah Dahlan sebagai Ketua Pertama.

Sedangkan Nyari R Djuaesih sendiri baru menjabat sebagai Ketua Muslimat NU pada tahun 1950-1952.

Nyai R Djuaesih sendiri lahir pada Juni 1901 di Sukabumi, Jawa Barat, dia tidak mengikuti pendidikan formal, hanya saja banyak mendapat palajaran dari Orang tuanya, yakni R.O. Abbas dan R. Omara S.

Karena apa yang dialaminya, membuat Nyai R Djuaesih memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan selayaknya laki-laki.

Sampai saat ini jasanya dikenang oleh jamaah NU khususnya perempuan, sayangnya kisah perjuangan Nyai R Djuaesih sangat jarang dipelajari di sekolah, bahkan para ulama pun jarang menyebutnya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler