DI BALIK MAHALNYA TIKET Candi Borobudur dan Berikut Bukti Sejarah Masa Hindu Budha di Tanah Jawa

13 Juni 2022, 06:42 WIB
Update Tarif Masuk Candi Borobudur Jadi 750 Ribu, Luhut: Kita Hold Aja Dulu /Pixabay/shaesheera

PORTAL MAJALENGKA - Di balik kemegahan Candi Borobudur ternyata memiliki sejarah panjang hingga saat ini.

Bahkan siapa yang mendirikan dan bagaimana pembangunannya hingga kini masih terus dilakukan berbagai penelitian.

Bahkan, atas kemegahannya saat ini harga tiket Candi Borobudur melonjak dan menuai berbagai kritikan.

Baca Juga: Dua Lagi Anggota Khilafatul Muslimin Ditangkap di Sumatera Utara dan Bekasi, Apa Peran Mereka?

Seminggu yang lalu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan rencana kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara atau domestik.

Tak tanggung-tanggung harga tiket Candi Borobudur bagi wisatawan Mancanegara yaitu sebesar 100 dolar setara kurang lebih Rp. 1.400.000 (kurs 1 dolar= Rp. 14.000). Sementara wisatawan Nusantara atau domestik harus merogoh kocek Rp750.000.

Akhirnya Pemerintah memutuskan menunda kenaikan harga tiket Candi Borobudur bagi wisatawan.

Baca Juga: Thailand Kampanyekan Satu Juta Tanaman Ganja Gratis ke Warga, Tapi Jangan Mabuk

Di balik mahalnya tiket, ternyata ini sejarah Candi Borobudur di dalamnya. Dikutip Portal Majalengka dari Kanal YouTube Jejak Prasejarah dengan judul Akhirnya Terungkap Sejarah Berdirinya Candi Borobudur.

Borobudur adalah sebuah candi Hindu Budha yang terletak di Magelang Jawa Tengah. Candi ini terletak kurang lebih 100 Km di sebelah barat daya Semarang 86 Km di sebelah barat Surakarta dan 40 Km di sebelah barat laut Yogyakarta.

Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800 Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

Baca Juga: Hasil Akhir Persib Bandung vs Bali United di Piala Presiden 2022, David da Silva Jadi Dewa Penyelamat

Borobudur adalah candi atau kuil muda terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen muda terbesar di dunia.

Monumen ini terdiri atas 6 teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 54 Arca Buddha.

Borobudur memiliki koleksi relief terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar terletak di tengah sekaligus membawa bangunan ini dikelilingi oleh 3 barisan melingkar 72 Stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca budha dengan duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudah sikap tangan agar mudah memutar roda dharma.

Baca Juga: Thailand Legalkan Ganja Terkait Penanaman dan Konsumsi, Tapi Tidak dengan Menghisap

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Budha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Budha.

Masuk melalui sisi timur dan memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam.

Menurut bukti-bukti sejarah Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh sel Thomas Stamford Raffles yang saat itu menjabat sebagai gubernur jenderal Inggris atas Jawa.

Baca Juga: BMKG Prediksi Empat Wilayah Pesisir DKI Jakarta Berpotensi Banjir Rob, Disini Tempatnya

Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran perbaikan kembali proyek pemugaran terbesar di gelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982.

Atas upaya Pemerintah Indonesia dan bantuan UNESCO kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar situs warisan dunia.

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan tiap tahun umat Budha yang datang dari seluruh Indonesia.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Jejak Prasejarah

Tags

Terkini

Terpopuler