TERUNGKAP! Berikut Misteri Besar Pada Candi Borobudur

7 Juni 2022, 06:30 WIB
Candi Borobudur /Pixabay

PORTAL MAJALENGKA - Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di dunia yang menjadi salah satu destinasi paling populer di Indonesia.

Candi Borobudur terletak di Magelang Jawa Tengah. Candi Borobudur dibangun sejak abad ke-8.

Candi Borobudur ternyata menyimpan berbagai misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Baca Juga: Sanggar Seni Gema Parahiyangan Pewaris Budaya Sunda Prabu Siliwangi, Gelar Festival Jaga Jarak ke-6

Sebelum ditemukan, Candu Borobudur pernah tersembunyi, terlantar, dan terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi pohon dan semak belukar selama berabad-abad.

Hingga akhirnya, para arkeolog menemukan dan melakukan penelitian. Hingga saat itu, Candi Borobudur kembali menarik perhatian.

Berawal dari usainya perang Inggris-Belanda dalam memperebutkan pulau Jawa dan dimenangkan oleh Inggris, Thomas Stamford Raffles kala itu ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal memang memiliki minat istimewa terhadap sejarah jawa.

Begitu mendengar adanya sebuah monumen besar jauh di dalam hutan dekat Desa Bumisegoro, ia segera memerintahkan bawahannya untuk melakukan penelitian.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Menikah dengan Sabrina Chairunnisa, Disaksikan Hendropriyono, Didoakan Gus Miftah

Kemudian Cornelius seorang Insinyur Belanda beserta dua ratus warga menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur Candi Borobudur ini pada tahun 1814

Penelitian dan pembangunan kembali terus berlanjut hingga pada tahun 1835. Akhirnya, seluruh bagian bangunan Candi Borobudur telah tergali dan terlihat.

Banyak perdebatan mengenai Candi Borobudur, termasuk hipotesis Candi Borobudur dibangun di atas sebuah danau purba yang mengering.

Maka tak heran, hingga saat ini pembangunan Candi Borobudur masih menjadi misteri.

Baca Juga: Sah Jadi Istri Deddy Corbuzier, Ini Profil dan Biodata Sabrina Chairunnisa dari Akun IG, Usia hingga Pekerjaan

Berdasarkan aksara yang tertulis, pembangunan Candi Borobudur diperkirakan dilakukan antara abad ke-8 dan ke-9 pada masa pemerintahan Raja Samaratungga yang menunjukkan Gunadarma sebagai arsiteknya.

Butuh waktu 75 hingga 100 tahun untuk bisa menyelesaikan Candi Borobudur yang memikiki luas 123 x 123 meter persegi ini.

Misteri tentang bagaimana Gunadarma mampu mewujudkan ide pembangunan Candi Borobudur hingga kini masih menjadi teka-teki.

Misteri tersebut yaknin apa alat yang digunakan saat membangun Candi Borobudur? Berapa banyak pekerja yang terlibat?.

Baca Juga: Sedang Banyak Diperbincangkan, Ternyata Begini Sejarah Candi Borobudur Dibangun dan Ditemukan

Ketelitian dalam menyusun batu demi batu hingga tak ada gambar relief yang terlewatkan atau terputus membuat siapa saja pasti terpukau melihat Candi Borobudur.

Setidaknya, terdapat total 2672 pahatan relief yang tersebar di Candi Borobudur. Pada 1460 di antaranya bercerita tentang kisah Budha.

Pada Candi Borobudur juga terdapat 504 arca Budha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada pula 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai saluran air.

Candi Borobudur terdiri dari 2 juta balok batu vulkanik yang terpahat dengan baik, masing-masing balok saling mengunci sehingga Candi Borobudur tetap kokoh sampai sekarang.

Baca Juga: MOH LIMO Arti dari Ajaran Sunan Ampel Guru Sunan Gunung Jati dan Walisongo

Lantas siapakah yang memberi nama Candi Borobudur? Apakah Raja Syailendra atau Gunadarma?

Hanya ada semacam petunjuk yang mengarah kepada sebuah tempat pemujaan sebuah gunung atau tempat yang tinggi yang disebut Wihara di Budur.

Misteri lainnya yang terdapat pada Candi Borobudur adalah bagaimana bisa Gunadarma pada masanya kala itu sudah bisa menentukan arah tepat terbit matahari di ufuk timur?

Ada dua massa matahari benar-benar terbit dari timur dalam setahun, yaitu pada tanggal 20 sampai 21 Maret dan 22 hingga 23 September.

Baca Juga: Harga Tiket Candi Borobudur Naik Jadi Rp750 Ribu bagi Wisatawan Lokal, Begini Penjelasan dan Rinciannya

Saat sinar matahari mengenai stupa utama Candi Borobudur dari 72 stupa yang ada, bayangannya akan mengenai stupa di bawahnya yang konon merupakan penanda waktu .

Karena itu pula banyak mitos yang beredar mengatakan bahwa Candi Borobudur sebenarnya adalah wujud dari jam raksasa.

Dari kisah ini, banyak orang yang mulai mengaitkan bahwa pembangunan Candi Borobudur sebenarnya berkat bantuan makhluk astral alias alien yang dibuktikan dengan adanya relief Kuda dan Gajah terbang.

Apalagi diperkirakan ada 55.000 meter kubik batu andesit diangkut dari tambang batu untuk membangun monumen ini.

Baca Juga: SANGAR! Prediksi Line Up Persib Bandung di Piala Presiden 2022, Berikut Jadwal Turnamen Pramusim

Membayangkan proses mengangkutnya seperti tidak menggunakan bantuan teknologi pengangkut canggih seperti saat ini merupakan hal yang luar biasa.

Jika dilihat dari atas, pada hakekatnya Candi Borobudur adalah sebuah stupa yang membentuk pola Mandala besar.

Pola rumit yang tersusun atas bujursangkar dan lingkaran konsentris ini melambangkan Cosmos atau alam semesta yang lazim ditemukan dalam Budha aliran Mahayana.

10 pelataran yang dimiliki Candi Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana yang secara bersamaan menggambarkan kosmologi, yaitu konsep alam semesta sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Budha.

Baca Juga: PERSIB BANDUNG Target Juara Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022, Berikut Jadwal Tanding Pangeran Biru

Bangunan Candi Borobudur ini memiliki 9 teras. 6 teras terbawah berbentuk bujur sangkar dan 3 teras teratas berbentuk lingkaran.

Setelah Candi Borobudur rampung, dengan segera kabarnya mendunia hingga dinobatkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Sejak saat itu pula, satu persatu misteri Candi Borobudur bermunculan. Misteri yang menyelimuti Candi Borobudur adalah sebuah patung Budha yang tak sempurna dan dikenal dengan sebutan 'The Unfinished Budha'.

Asal usul patung ini tidak diketahui, tetapi pernah disebutkan bahwa patung ini dulunya berada dibawah sebuah pohon di samping Candi Borobudur.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung Saat Uji Coba: Kado untuk Fitrul Dwi Rustapa, Bahan Koreksi untuk Henhen Herdiana

Arkeolog berpendapat bahwa patung Budha ini ditinggalkan di tengah pekerjaannya karena dianggap cacat dan tidak rata sehingga perlu disingkirkan.

Meski begitu, pendapat ini hingga saat ini masih terus diperdebatkan, sebab ada pula yang mengatakan bahwa patung ini sengaja tidak diselesaikan entah dengan maksud apa.

Kemudian pada bagian kiri dan kanan tangga masuk Candi Borobudur terdapat patung yang memiliki wujud Singa yang dikenal dengan nama Singa Urung.

Urung dalam bahasa Jawa berarti gagal, masyarakat setempat percaya bahwa siapapun yang melewati tangga ini dengan berkata kasar dan memiliki niat buruk, maka penunggu patung ini tak segan akan menghantuinya dalam mimpi.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Rahmat Masri Bandoso: Palopo di Sulawesi Selatan Kota Kecil Namun Tertua  

Kemudian apabila ada sepasang kekasih secara bersamaan melewati patung Singa Urung ini, konon hubungannya akan kandas dan tak akan mampu sampai ke pelaminan

Lalu pada misteri relief Kamadhatu yang terletak di kaki candi Borobudur terletak di bagian londasi yang tersembunyi, di sini ada 160 relief adegan sutra Karmawibhangga atau hukum sebab-akibat.

Tidak banyak yang tahu apa yang tergambar pada relief ini, serta alasan mengapa relief pada bagian ini ditimbun.

Hingga akhirnya terungkap bahwa ada banyak adegan vulgar dan sadis, dan cabul. Meski begitu, alasan Ini juga masih menjadi perdebatan. Sebab ada pula yang berpendapat bahwa penutupan relief Kamadhatu ini semata-mata demi kestabilan posisi Candi Borobudur agar tidak longsor.

Baca Juga: Dago Tempat Favorit Selama di Bandung, Ini Harapan Noh Alam Shah untuk Persib Bandung

Salah satu mitos lain yang paling populer pada Candi Borobudur adalah mitos Kunto Bimo. Masyarakat setempat banyak yang percaya bahwa siapa yang mampu menyentuh bagian tertentu dari tubuh arca Budha yang ada di dalam sebuah stupa berongga, maka ia akan mendapatkan keberuntungan dan keinginannya segera terkabul.

Caranya dengan memegang jari manis arca Budha. Namun ada pula yang mengatakan bahwa yang disentuh adalah jari kelingking arca tersebut yang berada dalam posisi tangan d
Dharmachakra.

Hal tersebut berlaku untuk laki-laki. sedangkan bagi perempuan agar permintaannya terkabul ia harus memegang telapak kakinya, tumit, atau ibu jari arca Budha.

Baca Juga: Rahmat Masri Bandoso Wakil Wali Kota Palopo, Pernah Menjadi Loper Koran Pikiran Rakyat

Tak hanya orang biasa, beberapa tokoh terkenal pernah mencoba melakukan ritual Kunto Bimo ini. Mereka adalah putra mahkota Jepang Fumihito, pemenang Miss Universe 2009, Stephanie Fernandez, dan juga pemenang Putri Indonesia 2009 Qory Sandioriva.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Daftar Populer

Tags

Terkini

Terpopuler