Mengenal Arifin Panigoro , Tokoh Pengendalian Konsumsi Tembakau di Indonesia

1 Maret 2022, 06:30 WIB
Komnas Pengendalian Tembakau Berduka Cita atas Wafatnya Arifin Panigoro, Tokoh Pengendalian Konsumsi Tembakau di Indonesia /Instagram/@dr_moeldoko

PORTAL MAJALENGKA – Komnas Pengendalian Tembakau menyatakan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Dr HC Ir H. Arifin Panigoro, Anggota Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, pada Senin di Mayo Clinic, Rochester Amerika Serikat, pada pukul 14.45 waktu setempat, atau 03.45 WIB 28 Februari waktu Indonesia.

Beliau adalah salah seorang putra terbaik Indonesia dan tokoh penting dalam pengendalian konsumsi tembakau.

Bapak Arifin Panigoro sangat banyak membantu upaya pengendalian tembakau di Indonesia dan mengangkat masalah kesehatan menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Konstruksi Sirkuit Formula E Pakai Bambu, Ini Penjelasan Wagub Riza Patria

“Kita kehilangan tokoh Nasional, tokoh yang rendah hati, memiliki kesalehan sosial tinggi, dan sangat peduli dengan rakyat kecil,” ungkap dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau, pagi ini di Jakarta.

Ketua Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, Prof. Emil Salim, menyampaikan dukanya.

“Dengan terkejut saya terima kepergian Bung Arifin yang begitu tiba-tiba. Adalah dengan penuh duka melepaskan jasad beliau dengan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan almarhum menyelamatkan generasi muda dari ancaman produk-produk ber ketagihan yang merusak kehidupan generasi muda,” ujarnya.

Baca Juga: DUKUNG MENAG GUS YAQUT, PCNU Sewilayah Cirebon Buat Pernyataan Sikap Tentang Pengeras Suara di Masjid

Kepergian Arifin Panigoro bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi para penggiat pengendalian tembakau di Indonesia, namun juga kehilangan besar perlindungan generasi muda Indonesia untuk menjadi Generasi Emas.

Arifin Panigoro adalah sosok panutan yang konsisten memperjuangkan kesehatan rakyat. Sebagai Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia, beliau telah berperan besar dalam menjadikan program TB sebagai prioritas Presiden.

Tahun 2018, ia menjadi Ketua Penyelenggara APACT (Asia Pacific Conference on Tobacco or Health) 12th, ketika Indonesia untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai tuan rumah diskusi pengendalian tembakau internasional.

Baca Juga: SIMAK, Ini 4 Keuntungan Jakarta Selenggarakan Balapan Formula E

Pengaruh Arifin Panigoro yang kuat, tokoh-tokoh nasional dan internasional hadir pada kegiatan penting tersebut.

Menteri Kesehatan RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), Kepala Bappenas RI, dan sejumlah perwakilan Bupati dan Walikota, serta 1,000 lebih peserta penggiat tobacco control dari berbagai negara di Asia-Afrika menghadiri hajatan APACT di Bali.

“Saya meyakini bahwa investasi yang baik akan mendatangkan imbal hasil yang baik. Semua yang hadir dalam acara ini meyakini bahwa ancaman bahaya rokok itu nyata. Ini bukan tipuan. Ini berdasarkan ilmu pengetahuan,” tutur almarhum Arifin Panigoro dalam sambutannya pada pertemuan tersebut.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Mogok, Konsumen Beralih ke Daging Ayam

Selanjutnya ia menyatakan bahwa, Rokok menimbulkan kematian dan bahaya yang besar bagi rakyat Indonesia, khususnya kelompok usia muda dan produktif!.

“Bapak Arifin Panigoro adalah pejuang untuk bangsa Indonesia. Semua yang dia lakukan dalam dunia pengendalian tembakau adalah untuk kebaikan bangsa Indonesia," ujarnya.

Saat membuat APACT, konferensi pengendalian tembakau internasional pertama di Indonesia, Pak Arifin selalu berpesan, Kita harus tunjukkan pada dunia kehebatan Indonesia.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR Bhayangkara FC Vs Persita Tangerang, Rekor Head to Head dan Line Up, Siapa Lebih Unggul?

"Meskipun upaya pengendalian tembakau di negara ini sulit, tapi dalam konferensi ini kita harus tunjukkan bahwa kita adalah negara yang hebat. Jangan bikin malu Indonesia,” kenang Nurul Nadia Luntungan, Sekjen APACT 12th tentang kepemimpinan Arifin Panigoro pada perhelatan yang kemudian disebut-sebut sebagai penyelenggaraan APACT terbaik tersebut.***

 

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler