Tiga Desa Wisata di Lombok Masuk 50 Besar ADWI 2021, Ditinjau Langsung Menparekraf Sandiaga Uno

8 November 2021, 11:45 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meninjau tiga desa wisata di Lombok /RKS/Denpasar Update

PORTAL MAJALENGKA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meninjau langsung desa wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ada tiga desa yang dijadikan desa wisata dan masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 dan dikunjungi Menparekraf Sandiaga Uno.

Tiga desa wisata yang ditinjau langsung Menparekraf Sandiaga Uno yakni Desa Bonjeruk, Desa Senaru, dan Desa Sesaot.

Baca Juga: Siap-Siap Kemendes PDTT Siapkan Aplikasi Desa Wisata

Ketiga desa wisata di Lombok itu memiliki ciri khas masing-masing, seperti Desa Bonjeruk yang dikenal dengan sejarah pernah menjadi pusat pemerintahan kedistrikan Hindia Belanda di masa kolonial.

Tanah Desa Bonjeruk sangat subur yang membuat desa menjadi makmur seperti sawah dan perkebunan, serta banyak makanan khas di Pasar Bambu. Permainan tradisional di Bonjeruk juga masih terjaga.

Sedangkan Desa Wisata Senaru di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara memiliki 70 pemandu komunitas woman guide. Seni dan budaya juga masih kental di Desa Senaru.

Baca Juga: Kampung Warna Burai Sumatra Selatan Masuk 50 Besar Desa Wisata Terbaik

Seperti tarian Cupak Garantang, tarian Suling Mendewa, dan tarian Bisok Menik. Senaru juga memiliki 24 rumah tradisional yang beratap rumbia, pagar bedek, dan masih beralasan tanah liat.

Terkahir Desa Wisata Sesaot yang berbasis komunitas pada kekayaan alam yang sangat melimpah.

Desa wisata Sesaot menghadirkan kekayaan alam yang menentramkan, banyak yang harus dikunjungi seperti taman miring, camping ground, vetong hill, dan bukit khesari.

Baca Juga: Dana Bantuan Pariwisata Rp2,4 Triliun Cair Hari Ini, Sandiaga Uno: Kami Pastikan Tepat Sasaran

Wisata Desa Sesaot juga memiliki kearifan lokal yang masih terjaga seperti Baleq dan Pembayun.

“Kita ingin tingkatkan desa-desa wisata dari desa wisata rintisan menjadi berkembang, maju, juga mandiri. Kami juga akan melibatkan berbagai Universitas untuk melakukan pengkajian karena, setiap desa wisata juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,” ujar Sandiaga Salahuddin Uno. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler