Tarif Vaksin Gotong Royong Rp500 Ribu Per Dosis, Diproduksi 2 Perusahaan Farmasi China

10 Mei 2021, 15:08 WIB
Kadin mencatat sedikitnya 3,5 juta orang akan divaksinasi mandiri atau vaksin gotong royong. /Pixabay/Alexandra_Koch/

PORTAL MAJALENGKA - Harga vaksin untuk program vaksinasi gotong royong ditetapkan sebesar Rp500 ribu per dosis.

Rinciannya biaya vaksinasi gotong royong adalah Rp375 ribu per dosis dan biaya penyuntikan Rp125 ribu per dosis.

"Sehingga total Rp 500 ribu," ujar Airlangga Hartarto dalam jumpa pers daring di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Baca Juga: Total 10 Orang Diamankan di OTT Bupati Nganjuk, KPK Sita Barang Bukti Uang

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10/2021 tentang Vaksinasi Gotong Royong, biaya vaksinasi gotong royong ditanggung oleh badan hukum/badan usaha yang melaksanakan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga.

Dilansir di situs resmi www.covid19.go.id, dengan begitu penerima Vaksin COVID-19 dalam pelayanan vaksinasi gotong royong tidak dipungut bayaran atau gratis.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ada dua merek vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong ini, yakni Sinopharm dan CanSino.

Baca Juga: Terungkap, OTT Bupati Nganjuk Dipimpin Pegawai yang Tak Lolos TWK, Ini Namanya

Kedua merek vaksin ini diproduksi oleh dua perusahaan farmasi China.

Untuk vaksin Sinopharm, kata Airlangga, pemerintah telah melakukan kontrak pengadaan sebanyak 7,5 juta dosis, dengan jumlah vaksin yang tersedia mencapai 500 ribu dosis.

Sedangkan vaksin Cansino akan disiapkan 5 juta dosis.

Baca Juga: KPK OTT Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, Ruangan BKD Disegel Terkait Jual Beli Jabatan

"Tentunya vaksin gotong royong diharapkan sudah bisa dilaksanakan pada akhir Mei ini," kata Airlangga.

Terkait izin, Airlangga mengatakan kedua merek vaksin yang akan digunakan telah mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

"Kemudian ini juga sudah peroleh sertifikasi, baik dari BPOM atau dari MUI," kata Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler