BMKG: Puncak Musim Hujan, Waspada Bencana Hidrometeorologi

24 Januari 2021, 05:37 WIB
Ilustrasi sambaran petir. /Pixabay/ronomore.

PORTAL MAJALENGKA-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwi Korita mengatakan Indonesia perlu waspada terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi bersamaan dengan puncak musim hujan.

"Sejak Oktober 2020 BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait cuaca akibat adanya berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan," kata Dwi pada konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: 11 Persen Nakes Gagal Divaksin pada Vaksinasi Tahap Pertama, Begini Sebabnya

Ia mengatakan fenomena iklim itu adalah La Nina yaitu anomali suhu muka air laut di wilayah Samudra Pasifik yang mengakibatkan suhu muka laut di perairan Indonesia semakin hangat.  hasil analisis BMKG menyatakan suhu di wilayah perairan Indonesia mencapai 29 derajat celcius.

Fenomena lainnya yaitu angin Monsun Asia yang mengakibatkan peningkatan pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Tes PCR, Ketua Satgas Doni Manardo Positif COVID-19

Selain itu terpantau juga adanya bibit siklon dan fenomena siklonik yang dapat meningkatkan curah hujan dan kecepatan angin.

"Berbagai fenomena itu terjadi bersamaan sesuai yang kami prediksi saat itu kami buat empat skenario prediksi, terburuk adalah berbagai fenomena itu terjadi bersamaan," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19 , Wapres: Segera Terlihat Peningkatan Kemiskinan dan Ketimpangan

BMKG juga memprediksikan pada Januari-Maret 2021 akan terjadi peningkatan curah hujan bulanan hingga 40-80 persen dari normalnya.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk terus waspada terhadap kemungkinan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi.***

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler