Harga Cabai Merah di Majalengka Kembali Alami Kenaikan

- 11 Desember 2023, 09:00 WIB
Foto : Harga Cabe domba kini mencapai Rp 110.000 per kilogram. Hal ini membuat para pedagang khawatir, karena naiknya harga cabe membuat dagangannya pun kurang laku.
Foto : Harga Cabe domba kini mencapai Rp 110.000 per kilogram. Hal ini membuat para pedagang khawatir, karena naiknya harga cabe membuat dagangannya pun kurang laku. /Aris M Fitrian/

PORTAL MAJALENGKA – Harga cabai merah di pasar tradisional di Kabupaten Majalengka kembali melonjak sebesar Rp 20 ribu per kg, atau menjadi Rp 100 ribu per kg. Kini hampir semua jenis cabai di pasar tradisional di Majalengka harganya mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu per kg.

Hampir semua harga komoditas sayuran dan bahan pangan lainnya di pasar tradisional di Majalengka berharga tinggi.

Kenaikan harga sayuran diduga dipicu oleh faktor cuaca, curah hujan yang tinggi sehingga petani alami gagal panen di samping mendekati perayaan natal dan tahun baru.

Baca Juga: Puncak Musim Hujan di Majalengka Terjadi Mulai Januari 2024

Harga yang naik pada akhir pekan ini diantaranya adalah cabai merah beauty yang semula harganya Rp 80 ribu per kg kini menjadi Rp 100 ribu per kg, cabai merah keriting telah lebih dulu naik beberapa hari sebelumnya dan harganya kini sebesar Rp 100 ribu per kg.

Untuk cabai merah biasa yang semula hanya Rp 70 ribu kini menjadi Rp 80 ribu per kg, cabai rawit hijau seharga Rp 60 ribu per kg dan cabai rawit merah seharga Rp 120 ribu per kg.

Komoditas sayuran lainnya yang naik adalah kentang menjadi Rp 18 ribu per kg, kol dan mentimun juga masing – masing alami kenaikan harga sebesar Rp 2.000 untuk setiap kilogramnya atau masing-masing menjadi Rp 12 ribu per kg.

Baca Juga: Cara Ubah NIK Jadi NPWP Online, Segera Lakukan Sebelum Akhir Tahun 2023

Komoditas lainnya yang masih tetap mahal adalah bawang daun seharga Rp 24 ribu per kg, bawang sumenep Rp 50 ribu per kg. Telur ayam seharga Rp 28 ribu per kg dan daging ayam masih stabil seharga Rp 44 ribu per kg.

Pengelola pasar Sindangkasih Supriadi menyebutkan, mendekati perayaan natal dan tahun pihaknya memastikan stok semua kebutuhan pokok di pasar tradisional dalam posisi aman. Stok beras mencukupi untuk kebutuhan beberapa bulan kedepan hingga panen, demikian juga dengan minyak goreng.

“Minyak goreng harganya stabil. Kalau gula putih stok cukup di sebuah grosir stok menumpuk hanya memang harganya sedikit mahal,” ungkapnya.

Baca Juga: Bahaya Quishing, Berikut Cara Mencegah Pencurian Data Pribadi dan Isi Rekening dari Penipu

Mahalnya harga cabe membuat kebingungan para pedagang bakso, lotek dan pedagang tahu sumedang yang banyak membutuhkan cabe namun mereka tidak bisa menaikan harga setiap porsi dagangannya.

Menurut Jaja yang berjualan mie ayam misalnya tetap menyediakan sambal secukupnya walaupun harga cabai demikian mahal. Alasanya pada umumnya konsumen ingin menikmati mie ayam dengan pedas.

“Sambal kalau dibatasi pembeli akan merasa tidak puas, sedangkan pedagang kan harus memberikan kepuasan. Biar saja sementara keuntungan berkurang. Mau bagaimana lagi kalau di bilang cabai mahal juga pembeli tidak akan peduli,” ungkap Jaja.

Baca Juga: Membanggakan! Persima Majalengka Tumbangkan Karawang United dengan Skor 1-8 di Liga 3 Seri 1 Jabar

Senada disampaikan Aminah pedagang lotek yang mengaku bingung ketika konsumennya minta rasa pedas.

Untuk mensiasati pada pembeli dia tidak pernah menawarkan keinginan rasa pedas atau tidak agar bisa hanya membutuhkan dua cabai saja.

“Kalau biasanya pembeli itu ditanya, mau pedas atau tidak, sekarang saya tidak berusaha nanya rasa pedas atau tidak, karena kalau minta pedas berarti canai harus banyak,” katanya.

Baca Juga: INTIP Kehebatan Kamera Leica pada Xiaomi 13T,  Banyak Fitur-fitur Canggih Hasilkan Gambar Tajam Low Noise

Berbeda dengan Idah pedagang sate yang berusaha menggunakan campuran cabai kering agar rasa pedas tetap ada dan cabai kering bisa dibeli dengan harga lebih murah. “Beli cabai kering dan cabai bubuk nanti dicampur dan digoreng, atau di banjur air panas,” ungkapnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah