Network
PORTAL MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka diprediksi memasuki masa puncak musim hujan mulai bulan depan, sehingga meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Menanggapi hal itu, Bupati Majalengka, Karna Sobahi, meminta camat se-Kabupaten Majalengka untuk memperbanyak mata dan telinga.
Menurut dia, para camat harus memperbanyak mata dan telinga di mana-mana agar lebih cepat mendapatkan informasi kebencanaan di wilayahnya masing-masing.
"Jangan sampai media massa lebih dulu melaporkan kejadian bencana ini, camat harus menjadi yang pertama mendapat informasi tersebut," ujar Karna Sobahi, Jumat 1 Desember 2023.
Baca Juga: PRMN Ulang Tahun Ke-4, Kilas Balik Membangun Ekosistem Media Digital Terluas
Karna Sobahi mengaku beberapa kali mendapat informasi kejadian bencana dari media massa, bukan dari camat yang pada akhirnya memunculkan pertanyaan apa saja kerja yang dilakukannya.
Ia mengatakan, para camat yang areal pelayanannya luas hingga ke desa dan RT - RW harus lebih rajin turun ke lapangan untuk menemui masyarakat dan membangun relasi kepercayaan.
Agar ketika terjadi bencana atau lainnya camat menjadi orang pertama yang diberi tahu, dan langsung berkoordinasi dengan pengambil kebijakan untuk segera menyelesaikannya.
Baca Juga: Awas Becek! Prakiraan Cuaca Kecamatan Sumberjaya, Majalengka Malam Ini Jumat, 1 Desember 2023
"Sebagai pejabat pembina kepegawaian, saya hanya meminta para camat ini menjadi orang pertama yang tahu dan menginformasikannya, bukan yang lain," kata Karna Sobahi.
Ia menyampaikan, di musim hujan seperti sekarang Kabupaten Majalengka termasuk wilayah rawan bencana hidrometeorologi dari mulai banjir, longsor, pergerakan tanah hingga lainnya.
Karenanya, para camat diminta segera menginformasikan kejadian bencana di wilayahnya sehingga dapat ditangani secepat mungkin oleh stakeholder terkait.
Baca Juga: Ganjar: Alhamdullilah Saya Awali Desember Ini dengan Sowan ke Saudara-saudara di Kupang
"Ada program Quick Response Majalengka Raharja yang bisa digunakan untuk mempercepat penanganan, sehingga membuka ruang untuk mempercepat penyampaian informasi," ujar Karna Sobahi.***
