Meskipun Syekh Klindur memiliki ilmu beladiri, namun tidak cukup sakti bila dibandingkan dengan Aji Sangiang.
Dalam keadaan tersebut, Syhekh Abdul Jalil yang rajin akan tirakatnya memerintahkan Syekh Klindur untuk memakan buah maja.
Syekh Klindurpun menurut saja dan memakan buah maja tersebut. Tanpa disangka setelah memakan buah maja ia menjadi lebih kuat dan sakti.
Singkat cerita Syekh Klindur berhasil mengalahkan Aji Sangiang dan atas kesepakatan Syekh Abdul Jalil, pesantren tersebut kemudian berganti nama.
Semula pesantren tersebut bernama Dahu Pugur lalu diganti menjadi pesantren Maja. Lambat laun pesantren ini menjadi sebuah pedukuhan yang disebut Maja.
Akhirnya wilayan yang berada di selatan Sukahaji dan Cigasong ini bernama Maja hingga menjadi sebuah desa dan kecamatan di Majalengka.