Melihat 4 Tradisi Adat yang Masih Ada di Majalengka

- 19 Desember 2022, 07:00 WIB
Tokoh Agama Desa Pilangsari sedang mengumandangkan Adzan di Perbatasan desa, sebagai salah satu ritual dalam tradisi adat Mapag Tamba.
Tokoh Agama Desa Pilangsari sedang mengumandangkan Adzan di Perbatasan desa, sebagai salah satu ritual dalam tradisi adat Mapag Tamba. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Sejumlah daerah di wilayah Majalengka memiliki tradisi dan adat istiadat cukup banyak, terutama di bidang pertanian seperti Sedekah Bumi, Mapag Tamba, dan Mapag Sri.

Sementara untuk membuat makanan tradisional ada Ngapem dan Bubur Sura atau suro. Berikut tradisi Majalengka yang masih ada hingga saat ini

1. Mapag Tamba

Satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat adalah Mapag Tamba. Khususnya bagi masyarakat Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka untuk mengawali musim tanam baru setelah beberapa minggu di tanam.

Baca Juga: RESMI DIBUKA Pendaftaran Panitia Pemungutan Suara PPS oleh KPU Kabupaten Majalengka via SIAKBA

Warga melakukan tradisi ini dimulai dari kantor desa sekitar pukul 08.00 WIB dengan berjalan kaki memutari batas desa. Kegiatan itu berlangsung hingga menjelang tengah hari atau sekitar pukul 11.00 WIB.

Kepala Desa Pilangsari Didi Tarmadi menyebutkan, tradisi ini memang tidak familiar di dengar di sejumlah warga wilayah di Majalengka. Menurut dia, tradisi adat ini masih bertahan di Desa Pilangsari.

Tidak hanya tradisi Mapag Tamba, ada tradisi lain yang juga masih dijalankan masyarakat Desa Pilangsari seperti Mapag Sri atau munjungan, dan Sedekah Bumi.

"Ada 3 tradisi adat yang masih bertahan sampai sekarang. Sampai saat ini masyarakat masih menjalankan tradisi tersebut. Kegiatan ini sebagai bentuk mempertahankan nilai-nilai budaya daerah dan menjadi salah satu potensi wisata,” kata dia.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x