Melihat 4 Tradisi Adat yang Masih Ada di Majalengka

- 19 Desember 2022, 07:00 WIB
Tokoh Agama Desa Pilangsari sedang mengumandangkan Adzan di Perbatasan desa, sebagai salah satu ritual dalam tradisi adat Mapag Tamba.
Tokoh Agama Desa Pilangsari sedang mengumandangkan Adzan di Perbatasan desa, sebagai salah satu ritual dalam tradisi adat Mapag Tamba. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

Tradisi lain masyarakat Desa Pilangsari, Kabupaten Majalengka adalah aktivitas mandi di sumur keramat di akhir bulan Rabiul Awal (bulan hijriyah) atau bulan Mulud (bulan Jawa).

Sumur yang dikeramatkan ini diyakni masyarakat desa sebagai sumur tertua bahkan sebelum desa tempat tingga mereka ada, sumur ini sudah lebih dulu ada.

Tradisi mandi itu akan dilakukan masyarakat dalam rangka membersihkan jiwa, sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: GOLLL MESSI, Argentina vs Prancis di Final Piala Dunia Qatar 2022

Tradisi mandi di bulan Maulid masih lestari. Biasanya warga menyerbu berkelompok untuk menuju sumur tua peninggalan embah buyut Dalem.

Kebudayaan lokal masyarakat di Desa Tilangsari ini menjadi destinasi wisata bagi sebagian wisatawan.

Bahkan, banyak wisatawan dari luar daerah seperti Batam, Lampung, hingga Surabaya mengunjungi daerah ini untuk melihat dari dekat tradisi tersebut.

Baca Juga: Deretan Destinasi Wisata di Blok Baligo Majalengka, dari Villa hingga Curug

“Yang pernah kesini banyak juga dari luar daerah, yang paling jauh ada dari Batam, Lampung dan Surabaya,” ujar Muhammad, Kuncen Sumur Dalem.

Dia menyebutkan, sumur keramat masyarakat di sini juga menjadi warisan budaya yang sudah terdaftar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x