Acara pernikahan yang disebut dengan festival budaya Kawin Batu ini, merupakan acara kesenian Majalengka yang bertujuan untuk merekatkan silaturahmi dan persatuan antar warga.
Acara pernikahan batu itu didedikasikan untuk konservasi lingkungan, acara ini diselenggarakan secara sumber daya oleh kirik nguyuh yang bekerjasama dengan warga desa girimukti hingga kini.
Baca Juga: HASIL AKHIR QATAR vs EKUADOR di Piala Dunia 2022, Valencia Cetak Brace di Laga ini
Padepokan ini mendampingi anak muda Majalengka mengembangkan bakat dibidang apapun.
Sejak tahun 2012 festival ini salah satu acara mereka bersama warga, festival yang diselenggarakan selama dua hari itu diadakan di puncak gunung tilu dengan ketinggian 1076 m dpl.
Sebuah panggung berdiri beralaskan batu batu disusun rapi, disebelahnya sebuah meja kayu diapit jajaran bambu berbalut kain putih didapuk jadi pelaminan mempelai Batu.
Selama acara perkawinan batu berlangsung, setiap peserta festival maju ke atas panggung dan menyerahkan sebongkah batu yang dibawa dari wilayah mereka untuk ditaruh diatas pelaminan.
Iringan tari dari sanggar Ghulam menandai sahnya batu-batu tersebut, menjadi sebuah keluarga batu baru.
Panitia pelaksana Baron Formosa mengatakan bahwa, "festival kawin batu merupakan ajakan agar warga kembali rukun.