Baca Juga: Satpol PP Ini Ciut Ketika Keramat Gus Dur Usir Dirinya yang Hendak Angkut Gerobak Ketoprak
Pimpinan prajurit berkata, "Wong-wong ning kene pancen welas asih, pancen babakan asih (orang-orang di sini penuh rasa welas asih, ini memang Babakan asih)" sambil mengangguk-anggukan kepala."
Maka sejak saat itu salah satu blok di Desa Cikasarung disebut Babakan Asih. Lalu 5 prajurit itu disebut oleh sesepuh sebagai Balaganjar yakni Balad dan Ganjar yang memiliki arti teman atau orang yang diberi anugerah.
Mereka berlima mendirikan tempat tinggal sehingga salah satu blok di Desa Cikasarung disebut Blok Balaganjar.
Baca Juga: Satpol PP Ini Ciut Ketika Keramat Gus Dur Usir Dirinya yang Hendak Angkut Gerobak Ketoprak
Wilayah Balaganjar yang penuh ilalang diubah oleh 5 prajurit tersebut menjadi pesawahan yang subur dan saling bahu membahu dengan orang-orang Babakan Asih.
Padi yang dihasilkan melimpah ruah sejak kedatangan prajurit Mataram ini. Sehingga dapat disimpan untuk logistik dan sebagian dijual.
Setelah berselang lama, tersiar kabar bahwa VOC mengetahui siasat Mataram. Sehingga mereka menyisir setiap wilayah yang dicurigai menyembunyikan para pasukan Mataram.
Baca Juga: BSU Tahap 8 Cair November 2022, Simak Syarat Penerima yang Mendapatkannya
Sebelum sampai di pedukuhan yang kini disebut Cikasarung, sesepuh telah memberikan kabar kepada 5 prajurit itu.