Padahal dari informasi yang kemudian ditemukan bahwa kedua nama itu bukan orang yang sama, meski memiliki kaitan.
Butuh waktu perjalanan 18 jam dari Jakarta untuk memulai ujung awal rute selatan ini. Bantul, ini merupakan titik nol jalan bernama Daendels tersebut.
Baca Juga: HEAD TO HEAD AREMA FC vs PERSIB Bandung, Mana yang Lebih Hebat Berikut Prediksinya
Jika untuk diingat, batas timur Jalan Daendels adalah Brosot yang dibelah Sungai Progo. Selepas Jembatan Srandakan, jalur yang makin menepi ke selatan bernama Jalan Daendels.
Setidaknya dibuktikan dengan alamat yang tercatat di beberapa papan nama rumah dan warung warga sekitar.
Jalur kemudian meluncur lurus meski satu-dua kali berkelok menghindari perkebunan palawija milik warga.
Ruas jalur ini seakan memiliki dimensi baru: lebih sunyi, senyap, dan hanya satu dua kendaraan yang melintas. Dari beberapa keterangan warga setempat, jalur ini memang kurang populer.
Para pengendara lebih memilih jalur tengah yang juga segaris lurus namun melewati pusat kota Purworejo dan Kebumen. Keramaian, mungkin cuma sekali setahun saat masuk arus mudik orang Jawa.
Padahal jalan ini begitu eksotis lantaran melipir pesisir pantai selatan, bersisian dengan laut lepas Samudra Hindia.