Dipanggil kembali dan bertanya kenapa tidak bergotong-royong, dimana kemarin dengan alasan burung tidak ikut gotong royong kini hewan juga tidak ikut gotong royong.
Kelelawar lalu menjawab dengan membentuk dirinya bukan sebagai ciri burung, namun bertingkah seperti hewan dan mengumbar penampakan telinga dan sayap tidak dilepaskan.
“Saya bukan burung tapi hewan dan ini telinga bahwa saya hewan,” jawabnya di hadapan Nabi Sulaiman AS.
Ini pasti mendapatkan protes dari burung lainnya di mana kelelawar banyak beralasan dengan kemalasannya. Walaupun dia diberikan keistimewaan dengan bentuk bercirikan hewan dan burung.
Baca Juga: Keramat Wali, Kambing Milik Mbah Soleh Darat Menerkam dan Memakan Macan Buas Milik Pemuda Sombong
Ternyata sang kelelawar itu atau sosok makhluk yang malas. Dengan beralasan seribu argumen menghindari diri dari perintah seperti cerita tadi, bahkan pemalas itu biasanya dibenci oleh banyak orang. *